Inovatif! Respons Ancaman Konflik Internal di Kawasan LNU, Telkom University Surabaya Kembangkan Dashboard Manajemen Pertahanan
Telkom University Surabaya terlibat membuat permodelan dashboard manajemen. Guna merespons ancaman konflik teritorial yang mengintai kawasan Laut Natuna Utara (LNU) atau Laut China Selatan. -Telkom University Surabaya-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Telkom University Surabaya terlibat membuat permodelan dashboard manajemen. Guna merespons ancaman konflik teritorial yang mengintai kawasan Laut Natuna Utara (LNU) atau Laut China Selatan.
Dashboard monitoring ini digunakan untuk menampilkan hasil simulasi ancaman-ancaman di LNU serta kekuatan hankam yang dimiliki Indonesia. Sehingga, dari proyek ini dapat dihasilkan kebijakan-kebijakan yang sesuai.
Menurut penanggung jawab dari Telkom University Surabaya Berlian Rahmy Lidiawaty, S.ST., M.MT., untuk mewujudkan proyek pengabdian masyarakat dalam negeri yang inovatif itu, Telkom University Surabaya tak bekerja sendiri.
Ada dua kampus besar di Surabaya yang bekerja sama. Yakni melibatkan Pusat Kajian Kebijakan Publik, Bisnis, dan Industri (PKKBI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL).
Proyek dimulai dengan pencatatan kondisi pertahanan dan keamanan (hankam) di kawasan LNU. Melakukan pemodelan dengan menggunakan metode sistem dinamik dan memvisualisasikan hasilnya melalui dashboard manajemen pertahanan.
Tim pengabdian masyarakat dari tiga kampus ini di ketuai oleh Prof. Erma Suryani, Ph.D dari ITS. Sementara dari Telkom University Surabaya sendiri melibatkan tiga dosen Sistem Informasi.
BACA JUGA: Berkomitmen Hasilkan Digital Talent Masa Depan, Telkom University Resmi Hadir di Surabaya
Selain Berlian ada Rahmy Lidiawaty, S.ST., M.MT., Raulia Riski, S.Kom., M.Kom., M.M.S., Anisa Dzulkarnain, S.Kom., M.Kom. serta tiga mahasiswa: Alya Selvia Tamzila, Anisha Trie Aprilyasa, Haqiqi Pamungkas Arby Putra.
Dalam pengmas ini, ketiga kampus saling berkoordinasi dengan baik. "Baik itu dosen ataupun mahasiswa berkoordinasi dalam pembuatan model, simulasi, maupun pembuatan dashboard-nya karena saling berkaitan satu sama lain dalam pengembangannya," ungkapnya.
Model sistem dinamik yang dikembangkan saat ini berupaya menangkap variabel-variabel kekuatan laut, sarana prasarana termasuk kekuatan armada, serta sumber daya laut yang terdapat di LNU.
Model yang dikembangkan juga mencoba menangkap variabel-variabel yang mengancam hankam Indonesia seperti infrastruktur hankam, pemanfaatan sumber daya, dan postur pertahanan negara.
Hasil dari simulasi pemodelan tersebut akan ditampilkan dalam bentuk dashboard yang juga berfungsi untuk memonitoring kondisi LNU secara real time. Visualisasi data ini dirancang untuk membantu pengambilan keputusan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: