Kata Direktur Grup Ciputra Cipta Harun Soal Privilege di Perusahaan Keluarga; Lebih Penting Kerja Keras.
Cipta Ciputra Harun saat menjadi pembicara di Disway Business Forum 2023.-Boy Slamet/Harian Disway-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Cipta Ciputra Harun selaku Direktur Grup Ciputra menjadi pembicara di Disway Business Forum 2023 yang berlangsung pada Jumat, 16 Juni 2023 di Ciputra Hall, Surabaya.
Pada sesi tanya jawab, ia ditodong pertanyaan terkait bagaimana stakeholder berhenti menunjukkan privilege yang diberikan.
“...how to respect stakeholder and stop showing privilege given?” tanya Krisna, salah satu peserta forum yang mendapat kesempatan di sesi tanya jawab. Hal yang dimaksud adalah bagaimana stakeholder perusahaan keluarga berhenti menunjukkan privilege yang diberikan.
BACA JUGA:Disway Business Forum: Family Constitution Penting Dibuat sebelum Konflik
BACA JUGA:Disway Business Forum: Tantangan Generasi Ketiga Perusahaan Keluarga
Cipta pun menanggapi pertanyaan tersebut, “Soal privilege. Jadi saya privilege semua orang sudah tahu, kadang-kadang saya sembunyiin privilege juga. I don’t worth it. Yang penting kerja keras. Ada privilege dikit nggak papa,“ jawab Cipta.
Dalam forum bisnis yang membahas tentang bisnis keluarga tersebut, Cipta Ciputra Harun menjadi salah satu pemateri. Cipta menceritakan bagaimana dia terlahir sebagai cucu seorang pengusaha ternama dan pemegang perusahan besar yang dikenal dengan Grup Ciputra.
Menjadi Cipta yang sekarang katanya tidak selalu mudah karena ia mengikuti proses gonta-ganti jabatan sebanyak 6 kali dalam waktu 9 atau 10 tahun. Sebelum akhirnya ia menjadi Direktur Grup Ciputra seperti saat ini.
BACA JUGA:Blockbuster Museum Kembali Sabet Juara di Surabaya Tourism Awards 2023, Ini Rahasianya!
Topik yang diangkat dalam Disway Business Forum 2023 tersebu adalah soal 'Family Constitution'. Atau bagaimana cara menjaga bisnis keluarga agar mampu bertahan hingga ke generasi-generasi berikutnya.
“Bahkan dalam anggota keluarga pun biasanya memiliki anak yang lebih dari satu dan munculah pertanya tentang siapakah yang akan menjadi generasi penerus untuk memimpin perusahaan, apakah hanya anak laki-laki saja?" jelas Cipta.
"Dan bagaimana jika anak laki-laki tersebut merupakan orang yang malas bekerja tapi tetap dipilih sebagai pemimpin perusahaan, itu tidak make sense,” sambungnya.(Jessica Laurent)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: