Penjurian Lapangan Brawijaya Award (17): Terabas Lintasan Berkabut Ledokombo-Senduro

Penjurian Lapangan Brawijaya Award (17): Terabas Lintasan Berkabut  Ledokombo-Senduro

Penyambutan tim juri oleh tokoh-tokoh masyarakat Desa Ledokombo di Pura Amerta Jati Luhur.-Syahrul Rozak Yahya-

Saya yang menanggapi menahan nafas setiap kali kami menembus tirai kabut di depan, langsung disambut jurang menganga. Namun pak Sandi dengan lincahnya membanting setir ke kanan dan membuat beberapa kali manuver menikung yang patah sekali. 

500 meter di atas Desa Ledokombo adalah jalur punggung naga menuju puncak tertinggi P30. Kami mengambil jalan turun sebelah kiri menuruni jurang Tertek, bersatu dengan akses menuju puncak B29 via Argosari. 

Pelda Ridlo’I dengan motor trail nya tampak timbul tenggelam di tengah selimut kabut di depan. Kadang tampak punggungnya, kadang cuma terlihat lampu remnya. 

Saya membayangkan inilah yang ia lakukan setiap kali piket. Menyeberang dari rumahnya di Senduro menuju tempat tugas di Ledokombo. Menyusuri jalanan curam menembus kegelapan yang menggiriskan. Tapi ya prajurit kok. Masak takut hantu. 

Lepas dari jurang Tertek, kami tiba di Desa Argosari, kemudan belok sana belok sini hingga keluar di jalan raya akses B29 dari Kota Lumajang. Dekat rest area B29. Pak Sandi memberi sinyal agar mobil di belakang berhenti. 

“Di depan jalurnya sudah normal. Tidak ekstrem lagi,” kata Sandi. 

Kamipun bertukar posisi. Pak Supono menyerahkan kemudi ke Fiu kemudian naik ke mobil Pak Sandi. Tim juri kembali masuk ke Honda B-RV. Setelah saling berpamitan, mobil Toyota Rush kembali menghilang ke dalam kabut. 

Kami lantas melanjutkan perjalanan menuju Lumajang hingga sejam kemudian. Pak Ridlo’I menepati janjinya mengantarkan kami sampai ke lobby Hotel Somenake. Badan saya serasa remuk redam bahkan untuk sekedar mengangkat telepon dari pejabat Kodim. 

Pak Yusuf sudah tepar di kamarnya, sementara si Fiu dan Rozak yang mengeluh kecapekan sejak siang malah nongkrong di depan hotel sampai larut. Katanya mau melihat orang check in. Hadeh, karep-karepmu lah! (*)  

Pusat kosmis Agama Hindu ditengah pemukiman muslim. Baca Besok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: