Ritual Sesat di Bandung, Menari di Tengah Malam

Ritual Sesat di Bandung, Menari di Tengah Malam

Tampilan tangkap layar gerakan seperti menari yang dilakukan di areal masjid.-twintter-

BANDUNG, HARIAN DISWAY- Warga kembali digegerkan ritual yang diduga dilakukan oleh sekelompok aliran sesat di daerah Gegerkalong, Kecamatan Sukasari, Kota BANDUNG, Jawa Barat Sebuah video diunggah di akun twitter @txtdaribandung yang memperlihatkan orang sedang melakukan aktivitas seperti menari di masjid.

        Unggahan tersebut menjadi pusat perhatian dan membuat warga sekitar mengecek kebenaran unggahan video. Tidak hanya viral di akun media twitter, video ini juga viral di akun instagram yang sempat diunggah oleh akun @Fakta_Bandung. Warga sangat khawatir aliran sesat ini kembali lagi. Pasalnya waktu covid-19, ada aliran sesat yang menjadi pusat perhatian masyarakat.

        Dalam video yang viral, terlihat suasana mencekam tanpa ada pencahayaan di ruangan. Sinar hanya dari lampu berwarna merah. Kebingungan dan ketakutan yang dirasakan saat pengambilan video. "Astagfirullah, itu mereka ibadahnya nari-nari, OMG,” ucap seorang perempuan sambil merekam video itu.

        Saat dikonfirmasi, Cepi Triatna, selaku ustaz di masjid tersebut mengatakan, “masjid tidak memfasilitasi aliran sesat apapun. Mereka melakukan ritual di sebuah gedung yang lokasinya tepat berada di depan masjid.”

        Video tersebut membuat Gubernur Bandung turun tangan mengatasi aliran sesat ini. “Saya akan menyerahkan permasalahan ini ke MUI dan ulama-ulama setempat, sehingga permasalahan ini bisa ditangani oleh orang yang tepat,” ucap Ridwan Kamil, Bubernur Bandung, Jawa Barat

        MUI juga ikut berpendapat mengenai permasalahan ini. “Video yang beredar bukan aliran sesat namun alirah syiah yang memperingati 10 muharram. Karena Bandung masih memiliki banyak pengikut syiah, mereka dilindungi oleh ormas,” kata Rafani Achyar, Sekretaris MUI Jabar.

        Pernyataan tersebut membuat kecewa mahasiswa. Pasalnya sudah jelas itu aliran sesat tapi tetap dibiarkan. Akhirnya, mahasiswa mengumpulkan massa dan melakukan demo dari pagi hingga malam hari agar pemerintah mengusut hal ini dengan sigap dan cepat.

        Belum terungkap kebenarannya, apakah aktivitas menari di tengah malam itu adalah aliran sesat atau hanya ajaran syiah yang memperingati 10 muharram. Selama kegiatan berlangsung terlihat sekelompok polisi berjaga.

        Kami hanya menjaga kegiatan tersebut supaya tanpa gangguan. Namun soal aliran sesat, kami tidak mau berkomentar,” ucap salah satu pimpinan kepolisian. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: