Evaluasi Layanan Haji 2023, Ada Indikasi Korupsi Mashariq Yang Bikin Layanan Armuzna Bermasalah

Evaluasi Layanan Haji 2023, Ada Indikasi Korupsi Mashariq Yang Bikin Layanan Armuzna Bermasalah

Penataan barang bawaan jamaah di Bandara AMAA Jeddah. Tahun ini, jamaah mendapatkan 5 liter tambahan jatah air zamzam. Namun hingga saat ini masih ada di Saudi Arabia-Kemenag-

HARIAN DISWAY - Kedatangan jamaah haji debarkasi Surabaya kloter 88 (SUB 88) pada Jumat, 4 Agustus 2023 menandai tuntasnya pemulangan proses pemulangan seluruh Jamaah haji tahun 2023. 

Meskipun demikian, masih ada 77 orang Jamaah Haji yang tertinggal di tanah suci karena sakit, 1 orang dinyatakan masih hilang, kemudian jatah air zamzam 5 liter tambahan yang dijanjikan oleh pemerintah juga masih dalam perjalanan. 

Menag Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan bahwa tambahan 5 liter air zamzam bagi jemaah haji Indonesia saat ini masih dipersiapkan di Arab Saudi. 

BACA JUGA:Operasi Layanan Haji 2023 Resmi Ditutup

“Masih menunggu penyelesaian administrasi untuk proses pengirimannya. Nantinya jemaah dapat mengambil air Zamzam itu di Kanwil Kemenag Provinsi atau Kantor Kemenag Kabupaten/Kota," kata Yaqut di Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Sabtu 5 Agustus 2023. 

Setelah operasional haji 2023 selesai, Menag mengungkapkan pihaknya juga akan melakukan evaluasi secara komprehensif terhadap penyelenggaraan ibadah haji. "Kami masih memiliki beberapa catatan. Salah satunya menindaklanjuti temuan Nazaha (lembaga antikorupsi Arab Saudi) terkait dengan masalah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina," tuturnya.

Hasilnya, Nazaha Saudi menemukan adanya sejumlah kekurangan pelayanan yang semestinya disediakan pihak ketiga (Mashariq). 

BACA JUGA:Operasional Haji Ditutup, 77 Orang Jamaah Masih Di Tanah Suci, 773 Orang Meninggal Dunia, 1 Orang Masih Hilang

"Ini sejalan dengan penegasan PPIH sejak awal bahwa persoalan layanan Armuzna sepenuhnya menjadi tanggung jawab Mashariq. Fakta ini akan menjadi pertimbangan dan bahan evaluasi dalam persiapan penyelenggaran ibadah haji 1444 H," ujar pria yang akrab disapa Gus Men tersebut. 

Evaluasi lain yang akan menjadi perhatian, lanjut Yaqut, adalah terkait dengan istithoah kesehatan. Dalam waktu dekat, ia akan berbicara dengan DPR. “Bila sebelumnya jemaah melunasi dulu biaya haji baru tes kesehatan, nah ke depan apa memungkinkan untuk dibalik," ujarnya. 

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Sadzily mengungkapkan pentingnya evaluasi secara komprehensif. 

BACA JUGA:Kloter Surabaya 88 Mendarat di Surabaya, Menutup Operasional Pemulangan Jamaah Haji 2023

"Kami akan menyampaikan hasil evaluasi secara resmi secepatnya. DPR juga telah melakukan pengawasan, dan laporannya sudah kami susun secara komprehensif, untuk nanti bisa kita bahas untuk perbaikan layanan haji ke depan," ujar Ace. 

Ace juga menyampaikan pihaknya mengapresiasi seluruh kerja keras pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada jemaah haji.(*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: