Kecewa! Gal Gadot Kritik Film Aksi yang Minim Aktor Perempuan Lewat Heart of Stone
Gal Gadot dalam film Heart of Stone-ROBERT VIGLASKY/NETFLIX-ew.com
HARIAN DISWAY - Film Wonder Woman menginspirasi Gal Gadot untuk membuat film aksi berjudul Heart of Stone.
Gadot menyebut bahwa film Netflix terbarunya itu berbeda dari film mana pun yang pernah dia perankan sebelumnya.
Sebagai penggemar berat film aksi, Gal Gadot selalu bertanya-tanya: Mengapa sangat sedikit genre aksi yang dibintangi aktor perempuan?
"Begitu banyak film yang dibintangi aktor pria dan dibuat dengan cemerlang. Saya selalu merasa ada ruang untuk lebih banyak film yang dibintangi perempuan," kata aktris dan model asal Israel itu, seperti dilansir EW.
Gadot tidak asing dengan film aksi beranggaran besar. Tetapi baru setelah Wonder Woman pertama keluar pada tahun 2017, dia menyadari mimpinya bisa menjadi kenyataan.
BACA JUGA:Tampil Berbeda, Gal Gadot Perankan Mata-Mata Dalam Seri Heart of Stone
BACA JUGA:Tayang Agustus, Tom and Jerry akan Berlatar Singapura
"Saya punya momen," katanya. "Saya seperti, 'tunggu sebentar, laki-laki pergi untuk menonton (film aksi yang dipimpin perempuan juga). Kita bisa berbuat banyak, jadi mari kita lakukan’. Saya mendapat kepercayaan diri dan kami memutuskan untuk memulai dan mengembangkan Heart of Stone," ungkapnya.
Dia menggarap film itu dengan sang suami: Jaron Varsano. Lewat Pilot Wave, Gadot mulai mengerjakan film thriller Netflix yang akan segera tayang. Dalam film itu dia berperan sebagai agen elit Rachel Stone yang menyimpan rahasia.
Gal Gadot berperan sebagai Rachel Stone dalam Film Heart Of Stone--Netlix.com
Rahasia yang bahkan lebih besar daripada kariernya di MI6: Dia satu-satunya perempuan yang berada di antara keduanya. Rachel berkecimpung dalam sebuah organisasi penjaga perdamaian global yang sangat misterius.
"Saya benar-benar ingin menceritakan kisah tentang orang sungguhan yang menjalani perjalanan gila, dan itu diceritakan dari sudut pandang perempuan," kata Gadot.
"Itu adalah sesuatu yang membuat saya bersemangat. Yang ingin saya tunjukkan, bahwa saya merasa belum cukup melihat. Dan dengan Rachel Stone, dia adalah perempuan dengan banyak kontradiksi," ungkapnya.
Di satu sisi, Rachel adalah agen rahasia luar biasa yang menikmati sensasi adrenalin. Tapi pada saat yang sama, dia tidak bekerja dengan baik dalam sistem. Dia merasa agak sulit untuk mengikuti aturan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: