Waduh! Polusi Picu Penurunan Angka Harapan Hidup Indonesia, Berkurang 1,2 Tahun

Waduh! Polusi Picu Penurunan Angka Harapan Hidup Indonesia, Berkurang 1,2 Tahun

Ilustrasi orang yang menggunakan masker karena batuk dengan kondisi udara yang buruk di dalam ruangan -Hellosehat-hellosehat.com

HARIAN DISWAY- Polusi udara semakin marak diperbincangkan. Sebab, beberapa kota-kota besar di Indonesia mendapat julukan kota dengan kualitas udara tidak sehat. Hal ini memicu menurunnya angka harapan hidup bagi penduduknya.

Tangerang, Bandung, Banten, dan DKI Jakarta menjadi 4 daerah yang menempati peringkat teratas. Akibatnya, usia penduduk Indonesia rata-rata berkurang 1,2 tahun setiap tahunnya. 

Indeks Kualitas Udara (AQLI) dari University of Chicago, Amerika Serikat merilis fakta yang mengkhawatirkan.

Polusi udara yang dihasilkan dari penggunaan bahan bakar fosil mengurangi tingkat harapan hidup global sebanyak rata-rata 1,8 tahun per individu. 

BACA JUGA: Polusi Udara Jakarta Makin Parah, Kasus ISPA Naik

Pasalnya, polusi udara yang merajalela saat ini menimbulkan berbagai penyakit pernapasan. Terutama menyerang organ dalam manusia, paru-paru. Hal inilah menyebabkan angka kematian yang semakin bertambah. 

Napas manusia yang tak pernah berhenti, selalu menghirup udara. Entah udara bersih atau udara yang sudah tercemar polusi. Beraktivitas sepanjang hari juga menghirup banyak udara.

Ditambah, polusi udara kini banyak ditemukan di dalam ruangan. Di dalam tempat umum maupun di dalam rumah. Lebih banyak terjadi di dalam rumah.


Pemandangan langit Jakarta dengan kabut polusi tampak mengambang-Bay Ismoyo/AFP-

Biasanya polusi udara dalam ruangan biasanya berasal dari asap rokok maupun asap dari kegiatan memasak yang menggunakan kompor gas. Terutama kegiatan memasak yang butuh bahan bakar kayu seperti membakar.

Termasuk penggunaan alat rumah tangga seperti kasur kapuk, mesin penghisap debu, penyejuk ruangan, dan pengharum ruangan. Debu dari bulu-bulu hewan peliharaan seperti kucing, anjing juga turut terlibat.

BACA JUGA: Polusi Udara di Kota-Kota Indonesia, Berbahaya Bagi Pengidap Asma dan PPOK

Maka dari itu, dibutuhkan cara untuk mengendalikan polusi udara di dalam ruangan. Dr. drh. Mangku Sitepoe membagikan 4 pilihan caranya sebagai berikut.

  1. Penggunaan ventilasi udara yang cukup untuk oksigen keluar masuk.
  2. Memasang filtrasi untuk menangkap polutan dari sumbernya dan polutan dari udara luar ruangan.
  3. Penggunaan ventilasi pembersihan udara secara elektronik (Electronic air cleaner) untuk mengurangi polutan atau ”bebas” polutan.
  4. Penggunaan filter penangkap gas dan dipergunakan filter yang bersifat adsorben, pembakaran, dan reaksi katalitik polutan sehingga diperoleh ruangan “bebas” polutan.

Selain itu, tidak merokok dalam ruangan dan menempatkan tanaman di dalam ruangan sangat dianjurkan untuk mengurangi udara yang tercemar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kemkes.go.id