Bangga! Mahasiswa Petra Peserta Program Bangkit 2023 Ciptakan Aplikasi Bahasa dan Aksara Jawa

Bangga! Mahasiswa Petra Peserta Program Bangkit 2023 Ciptakan Aplikasi Bahasa dan Aksara Jawa

Glenn Steven Santoso, perancang aplikasi BAKSARA-Petra Christian University-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Glenn Steven Santoso, mahasiswa Petra Christian University (PCU) beserta timnya berhasil menciptakan aplikasi pembelajaran aksara jawa bernama Baksara. 

Aplikasi tersebut dikembangkan dengan dana riset pemberian Kemendikbudristek sebanyak Rp 140 juta. 

Aplikasi Baksara dirancang hanya dalam waktu satu bulan, bertujuan untuk mempermudah masyarakat, terutama generasi muda, dalam mempelajari Bahasa Jawa dengan sistem yang mirip seperti game.

BACA JUGA:YouTube Vanced Cara Nonton YouTube Tanpa Iklan: Link Download dan Cara Atasi Error

Para pengguna bisa menulis Aksara Jawa secara langsung, dibantu dengan terjemahan yang ada di dalam aplikasi. Itu disediakan supaya user yang ingin belajar Bahasa Jawa, bisa sekaligus belajar menulis Aksara Jawa.

“Tidak hanya menulis dan menggambar aksara, kami juga menyediakan beberapa fitur lain seperti scanning foto huruf Aksara Jawa, translation Aksara Jawa ke tulisan, dan juga ada artikel tentang seputar kebudayaan Jawa,” tambah pria penghobi gaming dan musik itu.

Tim Glenn merancang Baksara karena keprihatinan mereka tentang berkurangnya penggunaan dan pemahaman Aksara Jawa, khususnya di kalangan generasi muda.

BACA JUGA:Teknologi di Balik Gemerlap Wristband dan Light Stick Konser

Baksara menjadi solusi inovatif untuk melestarikan sekaligus meningkatkan kesadaran akan Aksara Jawa. 

Glenn mengatakan, sebagian besar aplikasi yang ada saat ini hanya menyediakan transliterasi Jawa-Indonesia dan masih menggunakan Pepak Aksara Jawa konvensional.

“Hal ini menjadi kesempatan untuk kami mengembangkan Aplikasi Pembelajaran Aksara Jawa,” ujarnya.

“Apalagi melalui Baksara, pengguna bisa membuat pembelajaran aksara Jawa menjadi lebih mudah diakses dan menarik,” imbuh mahasiswa angkatan 2020 itu.

Glenn tidak sendiri. Ia dibantu oleh tim yang terdiri dari satu mahasiswa ITS dan satu mahasiswa Ubaya. Mereka  bertanggung jawab untuk coding back-end dan pembuatan database di web menggunakan google cloud.

“Saya juga bertanggung jawab menghandle API atau Application Programming Interface,” ujarnya. “Jadi ibarat perantara, saya bertanggung jawab atas komunikasi data BAKSARA,” tambahnya.

Glenn pun menjadi 500 lulusan terbaik dari 5.017 mahasiswa di seluruh wilayah Indonesia, yang ikut serta dalam program Bangkit 2023.

Project Baksara merupakan hasil keikutsertaannya dalam program Bangkit 2023. Project ini mengantarkan timnya  masuk dalam Top 20 Project. 

Bangkit merupakan program dari Kemendikbud Ristek RI untuk mempersiapkan karier anak muda sejak mahasiswa sebagai talenta digital Indonesia berkelas dunia.

BACA JUGA:Kuliah Tamu Untag X The GPT-4 Discussion: Teknologi AI, Peluang atau Ancaman

Program itu merupakan hasil kolaborasi bersama dengan perusahaan swasta seperti Google, GoTo, dan Traveloka.

Bangkit juga menjadi salah satu bagian dari Studi Independen dalam Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM). 

Terdapat beberapa jalur belajar yang ada di Bangkit 2023 dan bisa dipilih oleh setiap mahasiswa, yaitu Mobile Development, Machine Learning, dan Cloud Computing.

Dalam program tersebut, Glenn meraih nilai di atas 90 dalam bidang Cloud Computing, menjadikannya mendapatkan predikat “Distinction Graduate” saat acara kelulusan Bangkit 2023 pada bulan Juni lalu.

“Saya tidak mengira akan mendapat hasil ini, tetapi lulus dengan predikat 'Distinction Graduate' tentu saja sangat membanggakan. Pembelajarannya sangat menarik, kita bisa mengatur sendiri dengan jadwal kita,” ungkap Glenn yang ikut dalam Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 4 tahun 2023 itu. (Guruh Dimas Nugraha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: