Membuat Biola Berkualitas, Begini Caranya!

Membuat Biola Berkualitas, Begini Caranya!

Koko Handoyo sedang membuat biola. Usaha kerajinan biolanya kini berkembang pesat.-Koko Handoyo-

MALANG, HARIAN DISWAY - Cadeo, usaha biola yang dirintis Koko Handoyo, telah berkembang pesat. Ia menerima berbagai pesanan dari banyak daerah. Ia menceritakan tahapan-tahapan prosesnya, termasuk kendala ketika membuat biola.

Awalnya, ia kesulitan dalam melakukan pelitur atau coating. "Saya sudah mencoba saat itu. Sudah jadi, tapi kurang halus. Jadi kelihatan banget teksturnya,” ungkapnya.

Untuk proses coating yang maksimal, saat itu Koko memercayakannya pada tukang kayu. Ketika itu ia memang belum memiliki alat coating.

Untuk mencapai kualitas suara yang dihasilkan pun, Koko memesan bahan-bahan yang diperlukan. Misalnya, kayu maple dan pickup yang berkualitas.

Setelah melakukan berkali-kali percobaan, pada 2018 Koko memberanikan diri untuk memulai usaha tersebut.

Di rumahnya kini telah ada lengkap peralatan pertukangan untuk membuat biola.

BACA JUGA:Kisah Biola Cadeo Karya Koko Handoyo di Malang, Bikinan Sarjana Kimia

BACA JUGA:Konser Musik K-pop di World Scout Jamboree Ditunda karena Suhu Panas

Di beberapa sudut, terpasangan bor dalam wadah yang digunakan untuk melubangi kayu biola. Beberapa lagi meja untuk melakukan penghalusan. Selain biola, Koko sempat membuat gitar kecil dan ukulele. Namun, sebatas membuat .

“Ke depan, fokusnya khusus membuat biola,” ungkap pria 44 tahun itu.

Koko pun menunjukkan cara membuat biola dengan sederhana.

Yang harus dilakukan, yang pertama adalah mengukur dimensi biolanya. Apakah standar empat per empat, tiga per empat, dan seterusnya,” ujar pria yang juga pembina grup keroncong GP Melody itu.

Kemudian, Koko mulai membuat desain dan modifikasi model biolanya. “Disesuaikan dengan pengukuran awalnya,” ungkapnya.

Langkah selanjutnya, ia mencetak desain pada kertas. Kemudian, dipotong sesuai desain tersebut. “Saya gambar pola desain juga untuk bodi, neck, dan seterusnya, lalu kayu dipotong menyesuaikan polanya. Lantas dihaluskan,” terangnya.

BACA JUGA:Chua dan Tantri Kotak Paparkan Pentingnya Dunia Digital dalam Industri Musik

Tahap selanjutnya, bagian body, neck, nut, fingerboard yang telah dirancang disatukan dengan lem kayu, lalu dihaluskan kembali.

Setelah semua disatukan, Koko memasang part electric berupa pickup dan preamp. Setelah itu, bagian-bagian kecilnya seperti peg, tailpiece, tail gut, end pin, chin rest, dan string turut dipasang.

 

Ketika langkah tersebut telah rampung, Koko melakukan pengecekan sound, untuk memastikan part elektriknya berfungsi dengan baik.

“Selain dari olahan bahan-bahan, baik tidaknya kualitas suara biola elektrik dilihat dari kualitas part elektrik, terutama pickup-nya,” ujar ayah dua anak itu.

Seusai cek sound, semua komponen dilepas hingga hanya menyisakan bodi kayunya . "Didempul atau dihaluskan, kemudian di-coating atau proses cat dan pelitur sesuai kebutuhan," ujarnya.

Setelah kering, part-part yang dilepas dipasang kembali. Barulah tahap terakhir mengecek suara biola untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik.

Itulah tahapan-tahapan yang ditunjukkan Koko tentang proses membuat biola elektrik. Ia juga memproduksi biola-biola akustik. Bahan kayunya selain dari maple, juga dari kayu spruce.

Untuk produknya, ada empat jenis. Yakni, Shady, Haze, Eminent, dan Aeon.

Untuk kualitasnya, dibanding biola-biola buatan luar negeri, karya biola milik Koko dapat dibilang mampu menyamai. “Sudah dibuktikan oleh banyak orang. Anak saya yang juga pemain biola juga menyukai biola buatan saya,” ungkapnya.

Produk Indonesia memang telah mampu bersaing. Tinggal usaha pemerintah memberdayakan orang-orang kreatif seperti Koko. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: