Gubernur dari Ring 1

Gubernur dari Ring 1

Ilustrasi gubernur dari ring 1.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA:Pilkada Dimajukan, Siapa Diuntungkan?

BACA JUGA:Penunggang Gajah, Agama, dan Politik

Rocky Gerung, dalam beberapa kali kesempatan, mengkritik penunjukan tersebut. Sebab, ada Pj yang menduduki posisi kepala daerah hingga lebih dari dua tahun. Yakni, pergantian 2022, termasuk pengganti Anies dan enam gubernur lainnya. 

Mereka memang dievaluasi tiap tahun, tapi bisa diperpanjang hingga tahun kedua. Semua tanpa mekanisme pemilihan atau demokrasi. Apalagi, para Pj diberi wewenang juga. Sebelum era pilkada serentak kali ini, banyak juga Pj. Namun, masa jabatan hanya hitungan bulan atau hari.

Komentar netizen pun beragam. Ada yang menjuluki Pj sebagai ”pejabat giveway”. Juga, ”pejabat hadiah”. 

Bersamaan dengan Bey Machmudin, ada sembilan Pj gubernur yang dilantik bersamaan

Machmudin yang kelahiran Cirebon itu mendapat tugas di daerah paling strategis, Jawa Barat. Penduduknya paling banyak, kue ekonominya paling besar. Besarnya peran Jabar seperti halnya California di AS atau Selangor di Malaysia. 

Penduduk Jabar saat ini 49,4 juta jiwa. Terbesar. Lumbung suara di pemilu. Pilpres 2019, Prabowo unggul di sana. Untuk 2024, beberapa survei memberikan angin kepada Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Daerah strategis lain yang juga ganti gubernur adalah Jawa Tengah. Ganjar Pranowo yang kini menjadi capres PDIP diganti Komjen (purn) Nana Sudjana. 

Nana Sudjana termasuk kawan lama Jokowi. Pernah menjabat kepala Polresta Surakarta saat Jokowi masih menjadi wali kota (2010). Karier sejumlah pejabat yang sempat bareng Jokowi di Solo moncer, termasuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. 

Juga, mantan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang pernah menjabat komandan Lanud Adi Soemarmo, Solo.

Selepas jadi kepala Polresta Solo, karier Nana menanjak. Empat kali jadi kapolda (NTB, Jakarta, Sulut, dan Sulsel). Hanya segelintir polisi yang mencapai prestasi quat-trick kapolda itu. Di antara yang sedikit tersebut, ada Badrodin Haiti, mantan kapolri itu. Terakhir Nana menjabat inspektur utama Setjen DPR RI.  

Menariknya, Nana tidak ditempatkan di NTB atau Sulsel, dua daerah yang kini juga mendapat Pj gubernur. Padahal, Nana pernah menjabat kapolda di sana. Jokowi malah menempatkannya di Jateng.

Karena Jateng termasuk satu di antara tiga provinsi strategis di Jawa, tentu tugas Komjen Nana tak mudah. Di provinsi itu, PDIP sangat mendominasi. Dalam Pilpres 2019, Jokowi menang besar di sana sehingga mampu menutup keunggulan Prabowo di Jabar. 

Saking kuatnya PDIP dan Jokowi di Jateng, Gibran yang baru menginjak dunia politik langsung menang telak di pilwali Solo. Ganjar pun tentu menargetkan mendulang suara pilpres di Jateng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: