Kawin Tangkap: Setelah Ditangkap, Dikawini, Benarkah Budaya Masyarakat NTT?

Kawin Tangkap: Setelah Ditangkap, Dikawini, Benarkah Budaya Masyarakat NTT?

Ilustrasi kawin tangkap di Sumba Barat Daya, NTT.- Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Viral, kawin tangkap di Sumba Barat Daya, NTT. Perempuan ditangkap untuk dikawini pria. Video di medsos tampak gadis (inisial MD, 20) sedang berdiri di pinggir jalan, diambil enam pria, lalu diangkut dan dinaikkan bak mobil pikap. Gadis itu berteriak dan meronta-ronta.

PERISTIWA terjadi di pinggir pertigaan jalan. Di Kalembuweri, Jalur Tena Teke dan Jalur Rara, Desa Waimangura, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT Kamis siang, 7 September 2023.

Publik di kolom komen menyatakan, itu kawin tangkap. ”Jangan salah sangka. Itu kawin tangkap. Itu budaya Sumba yang sudah turun-temurun.”

Ada warganet yang komen lebih detail, menyebut nama budaya itu: ”Namanya budaya Padeta Mawinne. Kawin tangkap atau kawin paksa. Biasanya mereka (perempuan dan pihak pria penculik) sudah saling kenal. Itu adat turun-temurun.”

BACA JUGA:Jam Masuk Sekolah di NTT Terpagi di Dunia, Ini Perbandingan di 10 Negara

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Ketua Umum Kadin NTT Bobby Lianto: Tian Wai You Tian

Namun, wanita di video itu berteriak histeris. Berontak meronta-ronta. Dia tampak berdiri di pinggir jalan bersama seorang perempuan lain sebaya (usia 20-an). Ketika si perempuan diambil paksa, perempuan di sebelah berusaha mencegah. 

Namun, dua perempuan itu tak kuasa. Ada enam pria yang mengangkut MD. Diangkut tiga pria di sisi kiri, tiga di kanan. Persis seperti menggotong mayat, tanpa keranda. MD tetap berontak. Kayal-kayal. Sebaliknya, para pengangkut berjalan cepat menuju pikap. 

Tiba di pikap, tubuh MD digeletakkan di bak. Lalu, dijaga enam dan beberapa pria lain yang sudah menunggu di bak. Saat pikap berangkat, para lelaki di mobil itu bersorak-sorak. Tepuk tangan. Tanda sukses.

BACA JUGA:Viktor Bergeming, Tetap Wajibkan Siswa SMA/SMK di NTT Masuk Jam 5 Pagi

BACA JUGA:Bibit Siklon Tropis 98S: Dampak Terasa Sampai 11 April, Mulai dari NTT Hingga Bali

Sungguh dramatis. Bagai drama di film penculikan. Kelihatannya MD tidak sedang berdrama saat berontak. Teriakan MD pun kencang, histeris. Bukan nada senang, melainkan antara takut dan marah. Tentu saja juga kesakitan. Bisa terkilir.

Lalu, polisi bertindak. Tim dari Polsek Wewewa Barat bersama Polres Sumba Barat Daya bergerak mencari tahu. Akhirnya polisi menangkap empat pelaku pria di rumah Yohanis Bilib Tanggu, konon calon pengantin pria. Di Kampung Erunaga, Desa Wekura, Kecamatan Wewewa Barat, Sumba Barat Daya.

Empat pemuda itu langsung dibawa ke kantor polisi. Tiga di antara empat pria  tersebut ditahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: