Mitos atau Fakta? Kipas dan AC Sebabkan Bell’s Palsy
Bentuk wajah yang berubah akibat terkena penyakit Bell's palsy. -Kementerian Kesehatan RI-yankes.kemkes.go.id
4. Sulit menutup mata.
Gejala lain:
1. Rasa nyeri di sekitar rahang dan belakang telinga pada sisi yang mengalami kelumpuhan.
2. Sakit kepala.
3. Penurunan kemampuan mengecap rasa.
4. Mata kering.
5. Otot wajah berkedut.
6. Air liur yang menetes (ngiler).
7. Telinga berdenging atau tinitus.
8. Sensitif terhadap suara.
Penderita bell’s palsy seringkali mengeluhkan mata kering dan memerah karena pelumasan mata tidak optimal.
Ujungnya, bell’s palsy menyebabkan kelumpuhan pada wajah. Penderitanya mulai merasakan wajahnya tampak melorot, struktur wajah berubah, susah tersenyum, dan kesulitan saat menutup mata.
BACA JUGA: 5 Langkah Basic Skin Care Simpel untuk Wajah Glowing dan Awet Muda
BACA JUGA:Virus Cacat Monyet Menyebar, Apakah Bisa Jadi Pandemi? Simak Penjelasan Epidemiolog
Selain berefek pada wajah, bell’s palsy bisa menjalar ke organ-organ lain. Penderita bisa merasa nyeri pada area rahang, lumpuhnya telinga belakang, sakit kepala, mata mengering, tidak merasakan air liur yang menetes (ngiler), sampai sensitif pada suara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: https://yankes.kemkes.go.id/