Kritik Fenomena Konsumerisme, Teater Gapus Garap Manufaktur Anatomi Kera

Kritik Fenomena Konsumerisme, Teater Gapus Garap Manufaktur Anatomi Kera

pentaskan Manufaktur Anatomi Kera di Universitas Islam Malang. Adegan "Manufaktur Anatomi Kera" yang dipentaskan Teater Gapus di Universitas Islam Malang.-Teater Gapus-

Fragmen itu dianggap penting, karena menyampaikan premis-premis kritis atas fenomena konsumerisme. Ica menjelaskan, “Kali ini, kami hanya membawakan fragmen satu yang bercerita tentang tokoh Jagal dan Koki yang pada awal plot memiliki konsep terkait kebenaran mereka sendiri."

BACA JUGA:Malam Sastra Festival Balai Pemuda Hadirkan Teater Kampus

Para tokoh itu membicarakan hal-hal tentang kebencian mereka terhadap pemerintah, peperangan, korupsi, kondisi ekonomi dan keadaan manusia yang jauh dari konsep kemanusiaan.

Dialog-dialog tersaji secara tajam, getir, dan memiliki daya magis. Meski tampak jauh dan melompat-lompat, penikmat tak bisa sangsi bahwa hal-hal yang disinggung di dalam dialog mampu menampar semua orang. Sebab, begitu terkait dengan realitas kekinian.


Kritik fenomena konsumerisme, Teater Gapus pentaskan Manufaktur Anatomi Kera di Universitas Islam Malang. Aktor Ahmat Rofiq sebagai Jagal (kiri) dan Aulia Destya sebagai koki (kanan) dalam pementasan -Teater Gapus-

“Namun, kemudian hadir tokoh Pelanggan yang kurang bijak dan sangat impulsif. Tokoh Pelanggan mendorong tokoh lainnya menjadi hipokrit. Mereka melakukan hal-hal yang mereka benci dan singgung pada percakapan-percakapan awal," ungkap sutradara 22 tahun tersebut.

BACA JUGA:Ingin Ikut Teater Atau Reenaksi Sejarah? Bisa Sewa Kostum dan Properti di Sini

Itu terjadi sebab kebutuhan para aktor untuk hidup adalah uang. Mereka mengungkap berbagai kebohongan terkait daging-daging yang dijual.

Setelah tawar-menawar dan saling berargumen, fragmen itu justru ditutup dengan tidak adanya daging yang disajikan. Namun, tokoh Pelanggan justru merasa puas. Kontradiktif.

Penampilan Teater Gapus tampak sangat intim karena panggung dan wilayah penonton berada pada jarak yang tak terlalu jauh. Ruangan tertutup penuh backdrop, tata cahaya, dan tata suara yang pas. Mendukung intimasi pentas yang berlangsung kurang lebih satu jam.

Namun, Ica mengakui bahwa pada pementasan itu terdapat beberapa hal yang kurang maksimal dan perlu perbaikan. "Kami tidak menutup ruang kritik dan bersedia melakukan evaluasi," pungkasnya.

Saat ini, Teater Gapus tengah menggarap naskah utuh Manufaktur Anatomi Kera untuk dipentaskan pada agenda pentas akhir tahun, yang kemungkinan digelar pada Desember di Surabaya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: