PDIP Singgung Langkah Politik Gibran: Bagai Air Susu Dibalas dengan Air Tuba

PDIP Singgung Langkah Politik Gibran: Bagai Air Susu Dibalas dengan Air Tuba

Djarot Saiful Hidayat merasa heran terhadap sikap Gibran Rakabuming Raka. Ia sempat kecewa dan berbicara soal etika dalam membalas budi. Tampak baliho Gibran di Jalan Darmo Surabaya. -Ma'ruf Zaky/HARIAN DISWAY-

HARIAN DISWAY - Melihat dinamika panggung politik hangat ini menuai berbagai sorotan. Pasangan Prabowo, Gibran Rakabuming, kembali disinggung karena manuvernya terhadap PDIP beberapa waktu lalu.

Politisi dan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat merasa heran terhadap sikap Gibran tersebut. Ia sempat kecewa dan berbicara soal etika dalam membalas budi.

Sebelumnya wacana duet pasangan Prabowo-Gibran merupakan hal kejutan bagi PDIP. Hingga akhirnya secara resmi Prabowo meminang putra sulung Jokowi dan pinangan tersebut dengan sukarela diterima.

Nama Gibran memang menjadi salah satu incaran Koalisi Indonesia Maju (KIM). Pemilihannya sebagai pasangan Prabowo dinilai bentuk keberlanjutan estafet kepemimpinan Jokowi yang ditujukan kepada Ketua Umum Partai Gerindra. 

BACA JUGA: KH Asep Syaifuddin Chalim: Prabowo lah Yang Bisa Lanjutkan Program Jokowi

Polemik putusan MK yang meloloskan Gibran dalam pencalonan menjadi daftar hitam PDIP. Beberapa aktor PDIP turut mengkritisi proses yang melanggar konstitusi tersebut.

Karena beberapa hal itulah yang membuat kerenggangan hubungan keluarga Jokowi dengan Megawati. Meskipun Jokowi telah menegaskan bahwa dirinya bersikap netral, beberapa pihak tetap menuduh presiden ke-7 tersebut berusaha mengintervensi proses politik.

Djarot lalu menyinggung gerakan politik Gibran yang menurutnya kurang sopan. “Kita enggak menyangka ada karakter seperti. Sama halnya dengan air susu dibalas sama air tuba,” terangnya dalam diskusi Total Politik pada 15 November 2023.

BACA JUGA: Prabowo-Gibran Akan Lanjutkan Program Subsidi Era Jokowi, Sebut Sebagai Mudarat yang Diperlukan

Menurutnya dalam berpolitik tentunya harus memiliki nila-nilai yang harus dipegang. Gibran harus bertanggung jawab atas langkah politik yang dipilihnya. Djarot mengingatkan bahwa etika sangat penting dalam hal ini.

Bagaimana PDIP membantunya saat awal menjabat wali kota Solo. “Kita tahu dalam berpolitik itu ada nilai-nilai moral, ada etika, dan ada nilai konstitusi, dan bagaimana cara berdemokrasi secara baik, bukan masalah polos atau tidak polos,” terangnya.

BACA JUGA: Gibran Disebut Bocah Ingusan, Prabowo: Lebih Baik daripada Orang Tua Koruptor!

Alih-alih mendukung pasangan yang diusung oleh partainya Gibran malah turut berkompetisi. Dengan resminya Gibran bergandeng dengan Prabowo kini secara kepartaian dia bukan kader PDIP lagi.

Namun, status tersebut masih belum diumumkan secara resmi oleh pihak PDIP. Begitu pula Gibran yang diwacanakan akan merapat di partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM). (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: