Kebutuhan Fraksionasi Plasma Terus Meningkat, Pabrik Fraksionasi Plasma Pertama Dibangun di Cikarang

Kebutuhan Fraksionasi Plasma Terus Meningkat, Pabrik Fraksionasi Plasma Pertama Dibangun di Cikarang

Potret Menkes Budi, Jusuf Kalla, dan para perwakilan kolaborator melaksanakan groundbreaking fasilitas plasma fraksionasi PT Triman pada 5 Desember 2023 di Cikarang. -Kementerian Kesehatan RI-sehatnegeriku.kemkes.go.id

HARIAN DISWAY- Pemerintah mulai mengambil satu langkah kemajuan. Sebab rencana pengembangan fraksionasi plasma di Indonesia kini direalisasikan.

Pabrik fraksionasi rencananya akan dibangun di kawasan industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, pada 5 Desember 2023. Tujuan berdirinya fraksionasi ini ialah membantu pemerintah mengembangkan dan memproduksi fraksionasi plasma di Indonesia.

Menteri Kesehatan Budi G Sadikin menambahkan dalam sambutannya berharap keberadaan pabrik fraksionasi plasma pertama di Indonesia akan memenuhi kebutuhan produk plasma di Indonesia.

Terlebih lagi, Menkes Budi melihat kebutuhan fraksionasi plasma terus meningkat, baik di tingkat nasional maupun internasional.

BACA JUGA: Groundbreaking Bandara VVIP IKN Nusantara, Jokowi Perkiraan Rampung Desember 2024 dan Aktif Juni 2024

Kementerian Kesehatan berkolaborasi dengan Palang Merah Indonesia, PT Daewoong Infion-SK Plasma, dan PT Triman-Green Cross Biopharma, serta PT Medquest untuk mewujudkan pembangunan pabrik fraksionasi plasma di Indonesia.

“Bahkan kebutuhan fraksionasi plasma mencapai belasan bahkan puluhan juta liter per tahun di tingkat internasional, dengan mayoritas plasma berasal dari Amerika Serikat,” ujar Menkes Budi dalam groundbreaking fasilitas plasma fraksionasi PT Triman pada 5 Desember 2023 di Cikarang.

Kalau di Indonesia, Menkes Budi menerangkan kebutuhan fraksionasi plasma untuk industri farmasi mencapai belasan juta liter per tahunnya. 

“Namun, seluruh produk derivat plasma untuk memenuhi kebutuhan itu masih bergantung pada impor yang nilainya diperkirakan mencapai Rp 1,15 triliun per tahun. Demand-nya lebih dari itu karena plasma ini sulit didapatkan,” lanjut Menkes Budi.

BACA JUGA: Dukung Rumah Sakit di Atas Kapal, Kemenkes Janji Memperbanyak Alat Kesehatan demi Kesehatan Warga Daerah Terpencil

Dengan kehadiran pabrik ini pula, pemerintah juga akan mempermudah suplai bahan baku, standarisasi bahan baku, dan melakukan pembinaan kepada para supplier darah agar jumlahnya lebih banyak.

“Yang penting tersedia banyak, aksesnya mudah, dan harganya harus murah,” tutur Menkes Budi.

Menkes Budi juga berharap pabrik fraksionasi plasma dalam negeri ke depannya terus meningkat, sehingga nantinya tidak hanya memenuhi kebutuhan plasma nasional dan internasional.

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla turut hadir dalam pelaksanaan groundbreaking dan mengapresiasi langkah Pemerintah Indonesia yang telah mulai merealisasikan pembangunan fraksionasi plasma di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id