Sepultura Bubar! Simak Perjalanannya yang Diwarnai Pergantian Personel, Kesuksesan, Hingga Kematian (2-Habis)

Sepultura Bubar! Simak Perjalanannya yang Diwarnai Pergantian Personel, Kesuksesan, Hingga Kematian (2-Habis)

SEPULTURA bubar! Simak perjalanannya yang diwarnai pergantian personel, kesuksesan, hingga kematian. Foto: Sepultura 2023, dari kiri, Andreas Kisser, Derrick Green, Paulo Jr., dan Eloy Casagrande.-NME-

Pada saat itu, Sepultura telah mencatatkan nama dalam sejarah musik, dan merayakan satu dekade keberadaannya. Meski begitu, mereka masih merasakan dorongan kuat untuk berkreasi, berinovasi, dan berkembang.

BACA JUGA:Mengenal Decemberism, Band Emo Rock Asal Sidoarjo

Hingga mereka naik ke level baru dengan album Roots (1996). Judul album itu memperjelas apa yang mempengaruhi band selama proses penulisan dan rekaman.

Banyak ikon Brazil dapat ditemukan dalam karya itu. Namun yang terkuat, tidak diragukan lagi, adalah pengalaman para member Sepultura bertemu dengan orang-orang Xavantes, suku asli Brazil.

Para personel Sepultura menghabiskan beberapa hari tinggal bersama suku tersebut. Dan selama tinggal di pedalaman itu, mereka merekam lagu Itsari.

Lagu Roots Bloody Roots, Attitude, dan Ratamahatta semuanya dirilis sebagai single dan dibuatkan klip video. Video pertama, Roots Bloody Roots, direkam di Salvador. Attitude menampilkan keluarga Gracie, legenda olahraga Brazil, sekaligus pencipta jiu-jitsu Brazil.

BACA JUGA:Dewa 19 A Night at the Orchestra, Indahnya Musik Rock dalam Balutan Orkestra

Ratamahatta dinyanyikan dalam bahasa Portugis dan menampilkan pemain perkusi Brazil Carlinhos Brown. Klip video untuk lagu tersebut memenangkan penghargaan Video Rock Terbaik di MTV's Video Music Awards Brazil, dan merupakan satu-satunya video Sepultura yang tidak menampilkan manusia.


SEPULTURA bubar! Simak perjalanannya yang diwarnai pergantian personel, kesuksesan, hingga kematian. Foto: single Ratamahatta yang terinspirasi suku asli Brazil.-Sepultura Archive-

Video itu hanya menampilkan animasi digital. Band itu kemudian merilis versi ganda dari album bertajuk The Roots of Sepultura, dengan versi reguler Roots dalam satu CD dan sejarah musik singkat band di CD kedua.

Tur Roots dijadwalkan di seluruh dunia dan mencakup beberapa festival penting. Rutinitas band itu cukup melelahkan.

Tragedi menimpa ketika Sepultura bermain di festival Monsters of Rock di Donington, Inggris. Mereka mendapat kabar bahwa teman dekat band, putra manajer band sekaligus anak tiri Max Cavalera, Dana Wells, meninggal dunia.

BACA JUGA: Pameran Seni Rupa Jula-Juli Agustusan Rock:Klamasi Hasil Senggang 15 Musisi

Sesegera mungkin Max terbang kembali ke AS. Untuk kali pertama, Sepultura harus tampil dengan tiga orang saja. Di salah satu konser paling berarti dalam karier mereka.

Beberapa rekan musisi membantu ketiga member yang tinggal di Inggris. Mereka terluka dan sedih, tetapi tidak ingin mengecewakan penggemarnya hari itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber