Dokter Gadungan di 9 Klub Bola

Dokter Gadungan di 9 Klub Bola

Ilustrasi Elwizan si dokter gadungan di 9 klub sepak bola.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Setidaknya ada tiga kasus kesehatan pebola bermasalah yang ditangani Elwizan.

Pertama, kiper andalan timnas Indonesia Ernando Ari. Ia cedera bahu kiri atau dislokasi bahu dan kerap kambuh. Tim pelatih timnas kemudian menyuruhnya menjalani operasi agar pulih dari cedera tersebut.

BACA JUGA: Susanto, Dokter Gadungan RS PHC, Dituntut 4 Tahun Penjara

Namun, Elwizan menyatakan bahwa Ernando tidak perlu dioperasi. Itu cuma cedera ringan. Problem tersebut, menurut Elwizan, terletak pada mental Ernando yang menurun. Solusinya, Ernando disuruh istirahat yang cukup. Setidaknya enam bulan istirahat main.

Ernando Ari via kanal YouTube Vivagoal mengungkapkan: ”Saya itu kan kenanya (cederanya) sudah lama, sebelum di Thailand (Piala AFF). Pas di Thailand saya kambuh. Itu seminggu tiga kali lepas tangan saya, dan ia (Elwizan) hanya bilang bahwa itu cuma mentalmu aja Dek yang perlu dibagusin.” 

Ernando sempat diistirahatkan. Tapi, ternyata cederanya belum pulih juga.

BACA JUGA: Dokter Gadungan RS PHC, Divonis 3,5 Tahun Penjara, Masih Pikir-Pikir

Kasus kedua, striker timnas U-22 Indonesia Saddam Emiruddin Gafar. Ia mengalami cedera anterior cruciate ligament (ACL) pada lutut kiri ketika pertandingan Liga 1 musim 2021/2022.

Saat itu Saddam ditangani Elwizan. Ia mengatakan bahwa cedera tersebut disebabkan stres (tekanan berat) pada lutut. Elwizan menginstruksi Saddam istirahat bermain selama delapan bulan.

Ternyata, setelah istirahat dan Saddam main lagi, cederanya belum sembuh. Untung, kemudian ia ditangani dokter lain dan sembuh. Menurut dokter (betulan) yang menangani Saddam, cedera itu nyaris terlambat ditangani. Seumpama terlambat, Saddam tidak hanya tak bisa main bola, bahkan bisa lumpuh.

BACA JUGA: Akhirnya Pendidikan Dokter Unair Hadir di Banyuwangi

Kasus ketiga, pebola junior PSS Sleman Rizza Fadillah mengalami cedera ligamen. Diagnosis Elwizan, itu cedera ligamen ACL (anterior cruciate ligament). Atau, cedera lutut, mirip kasus Saddam.

Solusinya, Elwizan kemudian merancang program latihan khusus yang berkolaborasi dengan pelatih fisik untuk proses pemulihan cedera Rizza itu. Hasilnya, lutut Rizza makin sakit sehingga ditangani dokter lain sampai sembuh.

Kendati begitu, PSS Sleman belum curiga pada Elwizan. Dikira, dokter salah diagnosis adalah hal biasa. Apalagi, di tiga kasus tersebut, cuma Rizza yang dari PSS Sleman. Waktu itu pihak PSS Sleman belum tahu ada dua kasus lain di tim lain.

BACA JUGA: KDRT Dokter Qory

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: