Lia Istifhama: si Runner Up Calon DPD RI dari Dapil Jatim yang Berpedoman CANTIK dalam Berpolitik
Ning Lia tak lupa bahwa ketika sedang menduduki sebuah posisi apa pun nantinya, ia tak akan berhenti melakukan edukasi. -Lia Istifhama-
“Saya memiliki visi utama yaitu sebagai cerdas, inovatif, kreatif. Itu sebagai katalisator atau penguat program pemprov Jatim. Karena tidak mungkin kita bermimpi menjadi pribadi yang mampu berbuat kemaslahatan tanpa kita bersinergi dengan pemimpin di mana kita berpijak," bebernya.
Dengan CANTIK, maka ulil ’amri adalah uswatun hasanah atau teladan kita jadi harus selaras. Ketika seorang senator memiliki sinergitas yang positif dengan kinerja pemprov Jatim terkhusus gubernur Jatim. “Maka insyaallah akan saling menguatkan spirit kemaslahatan untuk masyarakat," imbuhnya.
Sebagai calon DPD RI dapil Jatim, Lia Istifhama menegaskan bahwa salah satu tujuannya maju sebagai adalah didasarkan kesadarannya atas peran kaum perempuan. -Lia Istifhama-
Kemunculan Ning Lia di dunia politik bukan sekonyong-konyong. Sejak muda Ning Lia sudah aktif berorganisasi. Alumni PMII Surabaya ini tak hanya mewarnai tapi dia menduduki jabatan strategis di antaranya sebagai sekretaris MUI Jatim, ketua perempuan Tani HKTI Jatim, PW Fatayat NU Jatim, dan PW LTN NU Jatim.
Soal tampil di depan publik juga bagai makanan sehari-hari Ning Lia yang seorang dosen. Ia kerap menjadi narasumber dalam banyak event yang menyasar generasi Z, seperti seminar di lingkungan kampus, PMII, Kopri, dan IPNU-IPPNU.
Maklum, kecerdasannya dikuatkan dari pendidikan strata satu yang ditempuhnya di tiga universitas sekaligus. Yakni FISIP Universitas Airlangga, Fakultas Muamalah UIN Sunan Ampel Surabaya, dan Fakultas Dakwah STID Taruna Surabaya.
BACA JUGA: Emilia dan Evi Mundur dari Calon DPD RI
Belum termasuk program Magister Ekonomi Islam yang ditempuhnya di UIN Sunan Ampel Surabaya dan kini berlanjut dalam program doktoral bidang Ekonomi Islam di tempat yang sama.
Sebagai calon DPD RI dapil Jatim, Ning Lia tetap punya kerendahan hati dalam berpolitik. Menurutnya polotik bukan sebuah akhir, melainkan proses. Jangan sampai politisi di mana pun kapan pun hanya terjebak mencari simpati dengan promosi diri demi sebuah posisi.
Maka, Ning Lia tak lupa bahwa ketika sedang menduduki sebuah posisi apa pun nantinya, ia tak akan berhenti melakukan edukasi. “Jangan lupa misi perempuan CANTIK itu salah satunya menjalankan edukasi. Agar tidak banyak masyarakat terutama generasi muda, yang golput atau apatis terhadap politik,” tegasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: