Sebelum Meninggal, Santri PP Al Hanifiyyah Kediri yang Dianiaya Senior Sempat Minta Dijemput Ibunya

Sebelum Meninggal, Santri PP Al Hanifiyyah Kediri yang Dianiaya Senior Sempat Minta Dijemput Ibunya

Ilustrasi santri bernama Bintang Balqis Maulana (14) tewas akibat dianiaya oleh para senior di pondok tersebut. --

KEDIRI, HARIAN DISWAY - Dikabarkan seorang santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hanifiyyah KEDIRI meninggal secara tidak wajar. santri bernama Bintang Balqis Maulana (14) tewas akibat dianiaya oleh para senior di pondok tersebut.

Sebelumnya, korban bernama Bintang Balqis Maulana ini sempat meninggalkan pesan yang mengisyaratkan meminta pertolongan kepada ibundanya. pesan yang dikirimnya lewat aplikasi WhatsApp ini menyita perhatian dan tersebar di media sosial.

Pesan tersebut berisi permintaan tolong dari korban agar bisa dijemput oleh ibunya dari pondok tersebut. Dalam pesan tersebut, Bintang tampak ketakutan selama di Ponpes Al Hanifiyyah Kediri.

BACA JUGA: Ledakan Misterius Terdengar dari Rumah Seorang Guru PNS di Pamekasan, Tim Gegana Sampai Turun Tangan

"Cpet sini. Aku takut maaa. Maaaa tolonggh," tulis Bintang pada pesan tersebut. Suyanti (38), ibundanya, lantas membalas "Gmn trus nak," balas ibunda Bintang. Suyanti mengatakan bahwa Bintang minta dijemput.

Namun, saat ditanya mengenai alasannya, anaknya tidak mau menjawab. Bintang hanya ngotot minta dijemput pulang dari pondok tersebut. "Minta dijemput, saya tanya alasannya kenapa tidak dijawab. Intinya minta dijemput," jelas Suyanti.

Saat membuka pesan terakhir dari Bintang, Suyanti menumpahkan air matanya. Ia tidak mengira jika anaknya menjadi korban penganiayaan.

Kecurigaan Keluarga Korban

Dari laporan pihak keluarga, Mia Nur Khasanah (22), pihak ponpes melaporkan bahwa korban meninggal dunia akibat terjatuh di kamar mandi. Namun, pihak keluarga tidak langsung percaya dengan keterangan Ponpes Al Hanifiyyah Kediri tersebut.

Sebab, ketika keranda mayat dibuka ternyata tubuh korban mengeluarkan darah menembus kain kafan. "Awalnya dikabarkan meninggal karena terjatuh di kamar mandi," kata kakak korban saat dikonfirmasi Senin, 26 Februari 2024.

Kain kafan korban terlihat memerah dan keluarga bersikeras untuk membuka kain kafan yang menyelimuti tubuh Bintang. Upaya tersebut sempat ditahan oleh FTH yang merupakan sepupu korban.

Alasan sepupu korban melarang membuka kain kafan tersebut karena jenazah Bintang sudah suci dan dimandikan. "Kata sepupu saya sudah suci. Jadi enggak perlu dibuka itu (kain kafannya, Red). Tapi kami tetap ngotot karena curiga adanya ceceran darah keluar dari keranda. Di situ perasaan saya dan ibu campur aduk," terangnya.

Ketika kain kafan dibuka, keluarga Bintang sangat terkejut. Kakak korban mengatakan tubuh Bintang dipenuhi luka lebam dan juga melihat luka jeratan di leher dan hidung patah.

"Saya bilang, 'Astagfirullah'. Luka lebam di sekujur tubuh ditambah ada luka seperti jeratan leher. Hidungnya juga terlihat patah," jelas Mia dengan kaget. Kejinya lagi, Mia juga melihat ada luka sundutan rokok di bagian dada korban. Luka tersebut terlihat menganga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id