Bukan Politik, Ini Rencana Marcus Fernaldi Gideon Setelah Gantung Raket

Bukan Politik, Ini Rencana Marcus Fernaldi Gideon Setelah Gantung Raket

Marcus Fernaldi Gideon bersama orang tuanya, para pemain, dan pelatih dari Gideon Badminton Academy-Ragil Putri Irmalia-

HARIAN DISWAY - Tak bisa dicegah lagi, Marcus Fernaldi Gideon pensiun dari bulu tangkis. Namun, sebagaimana mantan pemain lainnya, pria 33 tahun itu juga tidak bisa lepas dari dunia bulu tangkis.

Ia dan ayahnya, Kurniahu Gideon, fokus untuk mengembangkan klub bulu tangkis sendiri, Gideon Badminton Academy (GBA). Sang ayah bertindak sebagai pelatih di sana. Marcus juga memikirkan karier sebagai pelatih. 

"Tetapi kalau jadi coach di pelatnas sih, enggak. Inginnya melatih di tempat saya ini," jelas Marcus, ketika ditemui di gedung GBA  pada 10 Maret 2024. "Saya senang saja melihat anak-anak ini berlatih di sini," imbuhnya.

BACA JUGA:Tragis! Marcus Gideon Bikin Konferensi Pers Sendiri Soal Pensiun dari Bulu Tangkis

GBA sendiri masih seumur jagung. Marcus dan Kurniahu meresmikan adademi itu pada Agustus 2021. Akademi tersebut berlokasi di kawasan Gunung Putri, Kab. Bogor. Mereka rutin mengirimkan pemain-pemainnya untuk mengikuti sirnas.


BUKAN politik, ini rencana Marcus Fernaldi Gideon setelah gantung raket. Foto: gedung GBA di Gunung Putri, Bogor.-Indihome-

Marcus memiliki impian untuk membesarkan GBA hingga ke luar pulau Jawa. Seperti ke Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Saat menjadi pemain, Marcus belum bisa fokus mengurus klub. Setelah pensiun, mantan pemain PB Jaya Raya itu bisa mencurahkan waktu dan tenaganya untuk GBA.

"Ini sebenarnya mimpi berikutnya. Kemarin belum ada daya dan waktu untuk memikirkannya," jelas Marcus.

BACA JUGA:Terungkap, Marcus Fernaldi Gideon Makin Kepingin Pensiun Gara-Gara Ini...

BACA JUGA:Marcus Fernaldi Gideon Pensiun dari Bulu Tangkis, PBSI Mengaku Tak Tahu

"Semoga nanti ada jalan, dan PBSI bisa bantu mengembangkan di daerah-daerah. Kalau bisa, semuanya ada satu tempat yang baik. Saya ingin lihat bulu tangkis lebih merata," papar bapak tiga anak itu.

Di sisi lain, setelah tidak menjadi pemain profesional, Marcus mengaku masih bersedia membantu PBSI bisa dibutuhkan. Hanya saja Marcus tidak ingin menjadi pelatih di sana.

"Saya belum tahu ke depan seperti apa. Tapi saya ingin juga melihat bulu tangkis Indonesia lebih baik," tegasnya.

Ia mengungkap, saat berdiskusi dengan Sekjen PBSI Fadil Imran, ia tetap diminta untuk membantu PBSI. Soal bentuk bantuan dan detail lainnya, akan dibicarakan lagi. "Setelah ini saya mau menikmati masa pensiun, jalan-jalan sama keluarga," ujar Marcus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: