Gandeng Paris Lodron Universitat Salzburg Austria, Untag Surabaya Bahas Iklim Media di Indonesia yang Lebih Percaya Media Sosial

Gandeng Paris Lodron Universitat Salzburg Austria, Untag Surabaya Bahas Iklim Media di Indonesia yang Lebih Percaya Media Sosial

Head of Departemet Communication Paris Lodron Universitat Salzburg Austria Prof Josef Trappel saat mengisi kuliah umum di Untag Surabaya, Rabu, 13 Maret 2024. -Acmad Gilang Racmadani-HARIAN DISWAY

Head of Departemet Communication Paris Ladran Universitat Salzburg Austria Prof Josef Trappel mengatakan European Media Freedom Act (EMFA) dijunjung tinggi di Eropa. EMFA merupakan Undang-Undang Kebebasan Media Eropa yang melindungi independensi suatu media.

Negara yang tergabung dalam EMFA wajib menghormati kebebasan pers. Mereka wajib melindungi dan meningkatkan kerja-kerja jurnalistik. Termasuk dalam penggunaan spyware.

Josef mengarisbawahi peran media sosial dalam proses berdemokrasi. Ia menyebut peran Facebook dalam pemenangan kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 2017 lalu yang menjadi pelajaran paling penting di dunia.

Josef juga menampilkan konsep yang diusung capres Prabowo Subianto pada Pemilu 2024 melalui tagline Gemoy. Meskipun tidak menjelaskan secara rinci, tapi tersirat ia menggarisbawahi media sosial masih menjadi hal utama bagi pemenangan Prabowo di Indonesia. 

"Pertanyaan kita hari ini ialah bagaimana kita memastikan komunikasi masa meningkatkan demokrasi. Kita perlu peraturan tentang keberadaan demokrasi bagaimana meningkatkan value demokrasi itu," jelasnya. 

Menyoal kerja sama dengan Untag Surabaya, Josef sangat mengapresiasi hal tersebut. Menurutnya ada kesamaan antara kedua kampus tersebut. Di antaranya sama-sama berada di kota kedua terbesar di negara masing-masing. 

"Kerja sama ini agar kapan pun bisa berbagi wisdom yang sangat penting. Ilmu dan kebijaksanaan harus terus dibagikan dan kami ingin meningkatkan kedua hal tersebut," ujarnya.

Rektor Untag Surabaya Prof Mulyanto Nugroho mengatakan pentingnya kerja sama untuk meningkatkan kapasitas kedua belah pihak. "Saya percaya kolaborasi membuat kami lebih unggul. MOU bukan cuma dokumen tapi tindakan juga. Saya melihat kerja sama akan memajukan kami ke depan dan seterusnya," ujarnya. (Wulan Yanuarwati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: