Kelamnya Wang-Ta, Pyramid Game: Potret Perundungan Siswa di Korea Selatan

Kelamnya Wang-Ta, Pyramid Game: Potret Perundungan Siswa di Korea Selatan

Deretan pemeran Pyramid Game yakni Shin Seul-ki (kiri), Ryu Da-in, Jang Da-ah (atas), Bona WJSN (bawah), dan Kang Na-eon (kanan). Kanan atas: Keangkuhan Baek Ha-rin (Jang Da-ah) yang kerap merundung Myung Ja-eun di Pyramid Game. --Pyramid Game

Saking eksplisit bullying-nya, sekolah-sekolah di Korea Selatan sampai melayangkan surat himbauan kepada para orang tua. Isinya supaya anak-anak tidak meniru adegan kekerasan di Pyramid Game.

BACA JUGA: Song Kang Wamil, Ini 5 Drakor yang Bisa Di-Rewatch untuk Obat Kangen

Ya. Korea Selatan memang salah satu negara yang lekat dengan perundungan. Ada berbagai istilah yang merujuk ke sana. Yakni, gipdan-ttadolim (isolasi kelompok), gipdan-gorophim (pelecehan grup), dan hakkyo-pokryuk (kekerasan sekolah).


Keangkuhan Baek Ha-rin (Jang Da-ah) yang kerap merundung Myung Ja-eun di Pyramid Game. --Pyramid Game

Namun, Keum Joo Kwak and Seung-ha Lee dalam The Korean Research Tradition on Wang-Ta menyebutkan bahwa terminologi wang-ta lebih sering digunakan oleh para siswa di Korea Selatan.

Kwon dalam Kwak dan Lee (2016) mendefinisikan wang-ta sebagai perilaku eksklusif mengasingkan orang yang disertai dengan kekerasan fisik dan verbal.

Proses pengasingan itu terjadi secara konstan dan berulang serta memberikan label negatif kepada korban di depan umum. Label itu merujuk pada level F di Pyramid Game. Siapa pun yang ada di level terendah, akan diasingkan oleh satu kelas.

BACA JUGA: Rating Queen of Tears Episode 8 Tembus 16 Persen, Cameo Song Joong Ki Bikin Ngakak

Bahkan boleh ikut merundungnya. Hal ini menekankan pada aspek kolektif dari wang-ta. Yakni fenomena ketika seluruh kelas atau sebagian besar murid dalam satu kelas terlibat dalam mengisolasi korban (No et al. dalam Kwak dan Lee, 2016). 

Salah satu adegan dalam Pyramid Game menunjukkan Soo-ji yang mendapatkan pelecehan seksual dari teman-teman sekelas ketika pelajaran olahraga.

Mereka tertawa terbahak-bahak usai menarik tali bra Soo-ji berulang kali. Mirisnya, para guru menganggap itu sebagai candaan remaja.

Pyramid Game juga menunjukkan kontradiksi dari merebaknya istilah “woman support woman”. Sekolah khusus perempuan itu malah menjadi sumber mimpi buruk bagi setiap orang. 

BACA JUGA: Efek Skandal Cinta, Han So Hee dan Ryu Jun Yeol Dicoret dari Drakor Delusion

Koo et al. dalam Victimization in Korean Schools: The Nature, Incidence, and Distinctive Features of Korean Bullying or Wang-Ta menunjukkan bahwa bullying di Korea Selatan itu sering dilakukan oleh grup yang berisi 3-10 perundung.

Didominasi oleh perempuan dan menyasar korban yang satu kelas. Itulah yang menjadi dasar dalam Pyramid Game. Kendati demikian, para penonton Pyramid Game puas dengan keberanian Soo-ji dan kawan-kawan yang berusaha menghancurkan Pyramid Game.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: