Hujan Terbesar Selama 75 Tahun, Penerbangan Dubai Terganggu Hingga Telan Korban Jiwa
Banjir besar yang terjadi di Dubai pada 17 April 2024. Pada akhir Selasa, 16 April 2024 itu terpantau 142 mm hujan telah mengguyur selama 24 jam. --X @Dhabardos
HARIAN DISWAY - Pusat Meteorologi Nasional Uni Emirat Arab (UEA) menyebutkan bahwa fenomena hujan deras di wilayah Dubai merupakan yang terbesar selama 75 tahun terakhir.
Hujan deras terjadi sejak Senin 15 April 2024 malam kemudian mengalami peningkatan intensitas curah hujan pada keesokan paginya dan berlanjut hingga sepanjang hari.
Pada akhir Selasa 16 April 2024, terpantau 142 mm hujan telah mengguyur Dubai selama 24 jam. Angka tersebut merupakan jumlah rata-rata curah hujan yang didapat Dubai dalam satu setengah tahun.
BACA JUGA: Orang Tua Pelaku Penikaman Massal di Sydney Berterima Kasih Anaknya Ditembak Mati Polisi
Pusat Meteorologi Nasional UEA mencatat fenomena hujan lebat yang terjadi di wilayah UEA ini sebagai catatan peristiwa luar biasa dalam sejarah iklimnya.
Selain itu disebutkan juga oleh Pusat Meteorologi Nasional UEA bahwa wilayah Khatm al-Shakla di Al Ain mengalami curah hujan hingga 254,8 mm dalam waktu kurang dari 24 jam.
Dilansir dari aljazeera, genangan banjir membuat aktivitas Bandara Internasional Dubai terganggu. Dikabarkan air menggenangi wilayah taxiway yang dipergunakan saat pesawat mendarat.
BACA JUGA: Enam Orang Tewas dalam Serangan di Mal di Sydney, Pelaku Pernah Alami Gangguan Mental
Pihak bandara kemudian memutuskan untuk menghentikan kedatangan penerbangan pada Selasa malam serta mengalihkan sejumlah penerbangan yang masuk di tengah peristiwa hujan dan banjir pada wilayah tersebut.
"Kami berterima kasih atas kesabaran dan pengertian Anda saat kami mengatasi tantangan ini." tulis pihak bandara melalui akun media sosial X.
Disamping itu, menurut keterangan dari kantor berita resmi Oman, banjir telah menelan sejumlah 18 korban jiwa dengan dua orang hilang di area Oman.
BACA JUGA: Xi Jinping tetap Ingin Satukan Tiongkok dan Taiwan
Korban tewas diantaranya terdiri dari sembilan anak sekolah dan tiga orang dewasa. Para korban dilaporkan hanyut dalam bencana banjir yang menimpa wilayah Samad A’Shan pada hari Minggu.
Komite Nasional untuk Manajemen darurat menyampaikan bahwa sampai dengan saat ini tim penyelamat masih mengupayakan pencarian dua orang hilang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: