Peringati Hari Diabetes Nasional, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

Namun, pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh justru menyerang sel-sel yang memproduksi insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah.

Akibatnya, tubuh kekurangan insulin atau bahkan tidak dapat memproduksi insulin sama sekali, yang menyebabkan penumpukan gula dalam darah.

BACA JUGA: 6 Manfaat Diet Mediterania Bagi Kesehatan, Bisa Cegah Diabetes Sampai Alzheimer

Diabetes tipe 2, di sisi lain, terkait dengan resistensi insulin. Meskipun tubuh masih mampu memproduksi insulin seperti biasa, sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik.

Hal ini menyebabkan glukosa darah tetap tinggi karena tidak dapat dimanfaatkan secara efektif oleh sel-sel tubuh.

Dalam kedua jenis diabetes ini, peningkatan kadar gula darah dalam darah menjadi permasalahan utama yang memicu berbagai gejala dan komplikasi jangka panjang.

Oleh karena itu, pengelolaan gula darah menjadi fokus utama dalam penanganan diabetes.

BACA JUGA: Kombucha Bisa Mengontrol Gula Darah Pada Diabetes Tipe 2

Faktor risiko diabetes tipe 1 meliputi:

- Faktor keluarga: Keturunan memiliki risiko lebih tinggi, karena terkait dengan faktor genetik.

- Faktor geografi: Daerah jauh dari garis khatulistiwa, seperti Finlandia dan Sardinia, memiliki risiko lebih tinggi karena kurangnya sinar matahari dan vitamin D.

- Faktor Usia: Paling sering terjadi pada anak-anak usia 4-7 tahun dan 10-14 tahun.

- Faktor Pemicu lain: Termasuk konsumsi susu sapi pada usia dini, paparan natrium nitrat, dan riwayat ibu dengan preeklampsia.

BACA JUGA: Penderita Diabetes Indonesia Meroket Sepuluh Tahun Terakhir, Bisa Sampai 28 Juta pada Tahun 2045

Faktor risiko diabetes tipe 2 termasuk:

Sumber: