Bung Karno, Imam Bukhari, dan Uzbekistan

Bung Karno, Imam Bukhari, dan Uzbekistan

ILUSTRASI Bung Karno dan John F. Kennedy.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

CATATAN ringan ini untuk menyambut pertandingan semifinal Piala Asia U-23 AFC 2024 antara Indonesia vs Uzbekistan pada Senin, 29 April 2024, pukul 21.00 WIB, di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar

Siapa pun yang akan melaju ke final, Indonesia dan Uzbekistan adalah dua negara sahabat yang memiliki sejarah hubungan bilateral yang panjang. 

Alkisah, pada era awal 1960-an di tengah situasi geopolitik global yang diwarnai Perang Dingin antara Blok Barat dan Timur, posisi Indonesia seperti menjadi rebutan Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet. 

BACA JUGA: Ziarah ke Makam Bung Karno, Prabowo Ingin Wujudkan Cita-Cita Bung Karno

BACA JUGA: Hajar Juara Bertahan Arab Saudi 2-0, Uzbekistan U-23 Jumpa Indonesia di Semifinal

Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang cukup besar dengan posisi geografis yang strategis, pendulum arah politik luar negeri Indonesia akan ikut ”menentukan” masa depan kedua blok tersebut. 

Apalagi, kala itu Partai Komunis Indonesia (PKI) pada Pemilu 1955 adalah partai politik terbesar ketiga setelah PNI dan Partai NU. 

Akibat kekecewaan terhadap pemerintah AS di masa Presiden Dwight D. Eisenhower, Presiden Soekarno dinilai makin asyik merapat ke Blok Kiri: Uni Soviet dan Republik Rakyat Tiongkok. 

BACA JUGA: Begini Sambutan Warga Bilar saat Prabowo Ziarah ke Makam Bung Karno

BACA JUGA: Timnas U-20 Indonesia Kalah dari Uzbekistan, Indra Sjafri Akan Coret Pemain!

Kekecewaan Bung Karno terhadap AS itu, selain karena perbedaan dalam sikap politik luar negeri, juga karena Bung Karno pernah dibuat murka oleh Eisenhower. 

Dalam kunjungan kenegaraan ke Washington DC pada Juni 1960, atas undangan resmi pemerintah AS, saat sudah tiba di Gedung Putih, Bung Karno harus menunggu lebih dari satu jam sebelum ditemui langsung oleh Eisenhower.

”Mengapa presidenmu menolakku dengan kasar? Mengapa presidenmu dengan sengaja menampik dan menghinaku?” Kemarahan itu diungkapkan Bung Karno dalam wawancara dengan Cindy Adams, wartawan AS yang menulis buku biografi Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia

BACA JUGA: Ziarah ke Makam Bung Karno, Prabowo Disambut Antusias Para Peziarah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: