Yatim Politik
ILUSTRASI yatim politik. Anies Baswedan adalah contoh yatim politik di Pilpres 2024. Sebab, ia tidak berpartai.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Syafii Maarif ingin mengoreksi langkah itu dengan merapat kepada Jokowi. Langkah tersebut membawa dua tokoh itu berpisah jalan. Amien Rais tetap konsisten di jalan oposisi melawan Jokowi dan Syafii berada di sisi yang berseberangan alias pembela Jokowi.
Muhammadiyah mendapatkan berkah dari manuver Syafii Maarif itu. Sekarang Muhammadiyah tidak lagi menjadi yatim politik karena sudah tidak terpisah oleh garis demarkasi dengan rezim penguasa. Dalam Pilpres 2024, Muhammadiyah lebih bersahabat dengan Prabowo-Gibran dan menjaga jarak aman dari Anies Baswedan.
Dengan positioning yang pragmatis itu, Muhammadiyah sangat mungkin akan memperoleh reward politik dengan masuk ke kabinet Prabowo-Gibran. Seperti biasanya, Muhammadiyah akan mengincar posisi menteri pendidikan.
Muhammadiyah juga mendapatkan berkah dari pemerintahan Jokowi dengan mendapatkan jatah pengelolaan tambang yang sekarang tengah dipersiapkan. Jika jatah itu diberikan kepada Muhammadiyah, organisasi tersebut akan berada pada rumah rezim kekuasaan yang sama dengan NU yang secara tradisional menjadi seterunya.
Sementara itu, Anies Baswedan kembali harus menjadi yatim politik. Ia menyatakan akan menjalani political sabbatical leave, ’istirahat politik untuk sementara waktu’. Anies menyatakan akan menemui para pendukungnya di seluruh Indonesia sebelum mengambil keputusan apa pun.
Namun, DNA Anies adalah DNA politik. Ia diprediksi tidak akan lama menjalani cuti politik. Dalam perjalanan politiknya, Anies sering mengalami tikungan yang tidak terduga, termasuk dalam pilkada DKI 2017 dan Pilpres 2024.
Tikungan tak terduga itu sangat mungkin akan dialami Anies lagi sebelum pelantikan presiden baru Oktober 2024. Siapa tahu? (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: