Diduga Baby Blues, Polwan Tega Bakar Suami di Mojokerto, Ini Penjelasan Psikolog Maya Hugeng!

Diduga Baby Blues, Polwan Tega Bakar Suami di Mojokerto, Ini Penjelasan Psikolog Maya Hugeng!

Polda Jawa Timur (Jatim) menahan Briptu FN, Polwan yang membakar suaminya Briptu RDW (27), anggota Polres Jombang, Jawa Timur, ditahan di pusat pelayanan terpadu rumah sakit (RS) Bhayangkara.-Istimewa-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Tindakan Briptu Fadhilatun Nikmah kini menarik perhatian publik. Polwan yang bertugas di Polres Mojokerto itu tega membakar suaminya, Briptu Rian Dwi Wicaksono, yang juga berprofesi sebagai polisi di Polres Jombang. Akibat tindakan tersebut, pria kelahiran April 1997 itu meninggal dunia.

Saat ini, Briptu Fadhilatun telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Jatim. Namun, karena ia memiliki balita berusia empat bulan, Briptu Fadhilatun tidak ditempatkan di dalam sel, melainkan di pusat pelayanan terpadu (PPT) RS Bhayangkara.

Tindakan pembakaran itu dilakukan karena korban menggunakan gajinya untuk bermain judi online. Apa yang dialami oleh Briptu Fadhilatun, dan mengapa ia tega membakar suaminya sendiri hingga meninggal dunia? Berikut penjelasan seorang psikolog.

Psikolog Maya Hugeng, mengatakan bahwa tersangka diduga mengalami baby blues.


Psikolog Maya Hugeng mengomentari kasus polwan bakar suami di Mojokerto.-Dokumen pribadi Maya Hugeng-

Namun, menurutnya, tetap perlu dilakukan penggalian informasi lebih lanjut tentang kondisi psikologis dan pengalaman pelaku sebelumnya, termasuk pengelolaan stres, kepribadian, serta kondisi rumah tangga.

BACA JUGA:Ramai Widuri Puteri Disebut Nepo Baby Usai Berperan dalam Siksa Kubur, Kenali Istilah Apakah Itu?

BACA JUGA:Moms Tidak Perlu Khawatir, Baby Blues itu Normal dan Bisa Diobati

Saat ini, Briptu Fadhilatun tergolong baru saja melahirkan, dengan usia anak terakhirnya baru empat bulan. Ia sangat membutuhkan dukungan dan kenyamanan, yang seharusnya diberikan oleh sang suami.

Baby blues syndrome adalah kondisi yang dialami oleh sebagian besar ibu yang baru melahirkan. Ibu yang baru melahirkan cenderung memiliki waktu tidur yang berantakan, kurang tidur, dan kurangnya waktu untuk diri sendiri.

Tidak mengherankan jika banyak ibu baru mengalami depresi ringan dan perubahan suasana hati.

Setelah melahirkan, kadar hormon akan turun, yang sangat mempengaruhi suasana hati.

Bayi yang baru lahir mungkin juga bangun setiap saat, sehingga ibu tidak cukup tidur. Selain itu, sebagian besar ibu akan merasa khawatir tentang merawat bayi, yang membuat mereka mengalami stres yang belum pernah dialami sebelumnya.

Baby blues ini tidak hanya dialami oleh ibu yang baru pertama kali melahirkan anak pertamanya, tapi juga bisa terjadi pada anak kedua dan seterusnya, tergantung situasi dan kondisi sang ibu saat itu. Walaupun kondisi ini tidak terjadi pada semua ibu, sekitar 80 persen ibu mengalami baby blues,” jelasnya pada Selasa, 11 Juni 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: