Paus Fransiskus Buka Suara di KTT G7: Gali Risiko dan Keuntungan Kecerdasan Buatan (AI)

Paus Fransiskus Buka Suara di KTT G7: Gali Risiko dan Keuntungan Kecerdasan Buatan (AI)

Pemimpin Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus menyapa para peziarah yang datang ke Vatikan, Kamis (25/6/2024).-FILIPPO MONTEFORTE-AFP

Kemajuan Teknologi Berpusat pada Manusia


Para pewarta foto mengabadikan Paus Fransiskus yang tiba di sesi diskusi mengenai kecerdasan buatan dalam pertemuan kelompok negara maju G7 di Savelletri, dekat Bari, Italia, Jumat, 14 Juni 2024-Ludovic Marin-AFP

Sejak peluncuran chatbot ChatGPT oleh OpenAI, yang kemampuannya berkisar dari mencerna teks kompleks hingga menulis puisi dan kode komputer, pemerintah-pemerintah bergegas untuk merespons pertumbuhan pesat AI.

Uni Eropa yang menghadiri KTT G7 sebagai anggota tidak resmi kedelapan, awal tahun ini menyetujui aturan komprehensif pertama di dunia untuk mengatur AI.

Di tingkat global, para pemimpin G7 di Jepang tahun lalu mengumumkan kelompok kerja tentang penggunaan AI yang "bertanggung jawab", yakni menangani isu-isu mulai dari hak cipta hingga disinformasi.

BACA JUGA:Ungkap Kesedihan atas Perang Hamas-Israel, Paus Fransiskus: Ini Sangat Menyakitkan

Tuan rumah Italia menjadikan AI sebagai isu utama dalam KTT tahun ini. Mereka akan berfokus pada pendekatan berpusat pada manusia, terutama dampaknya terhadap pekerjaan, menurut sumber pemerintah.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan pada bulan April bahwa kehadiran Paus akan memberikan kontribusi yang menentukan untuk mendefinisikan kerangka kerja regulasi, etika, dan budaya.

Vatikan telah menghadirkan berbagai pakar untuk membantu pemahamannya, termasuk Demis Hassabis, kepala Google DeepMind, yang diangkat menjadi anggota akademi ilmiahnya pada bulan Maret.

BACA JUGA:Paus Fransiskus Serukan Perdamaian Antara Israel dan Palestina

Pada 2020, Vatikan juga memulai Call for AI Ethics, didukung oleh perusahaan teknologi Microsoft dan IBM serta Cisco dan sejumlah universitas dan PBB, yang dirancang untuk mempromosikan pendekatan etis.

Pidato Paus pada hari Jumat kemungkinan akan menyerukan perhatian kepada yang paling rentan, kata Eric Salobir, seorang Imam Prancis dan kepala komite eksekutif Human Technology Foundation.

"Hal itu akan menjadi seruan kepada para pemimpin G7 untuk memperhatikan risiko dan (menyusun) regulasi tanpa menjadi alarmis," terang Eric Salobir kepada AFP.

BACA JUGA:Paus Fransiskus Tutup Konferensi Pemuda Katolik Dunia dengan Misa Terbuka yang Megah

Tidak Ada Teknologi Vatikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: afp