Paus Fransiskus Buka Suara di KTT G7: Gali Risiko dan Keuntungan Kecerdasan Buatan (AI)

Paus Fransiskus Buka Suara di KTT G7: Gali Risiko dan Keuntungan Kecerdasan Buatan (AI)

Pemimpin Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus menyapa para peziarah yang datang ke Vatikan, Kamis (25/6/2024).-FILIPPO MONTEFORTE-AFP

HARIAN DISWAY – Paus Fransiskus akhirnya buka suara kepada para pemimpin G7 tentang perkembangan tekonologi kecerdasan buatan manusia (AI).

Kehadiran Paus pada konferensi tingkat tinggi itu memang belum pernah terjadi sebelumnya. Artinya, ini mencerminkan minat yang semakin besar dari Vatikan terhadap teknologi baru itu, plus risiko dan keuntungannya.

Pimpinan gereja berusia 87 tahun itu adalah kepala Gereja Katolik pertama yang berbicara di KTT G7. Yakni, pada hari kedua pertemuan di Puglia, Italia. Ia berbicara di depan audiens penting, termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

BACA JUGA:Paus Fransiskus Minta Semua Negara Stop Eskalasi di Timur Tengah

Pemimpin Gereja Katolik, sebuah institusi berusia 2.000 tahun itu, mungkin bukan kandidat yang paling relevan untuk memberikan presentasi tentang teknologi mutakhir. Tetapi Paus melihat AI sebagai tantangan utama bagi umat manusia.

"Gereja selalu memandang manusia sebagai pusat misinya," kata Paolo Benanti, profesor universitas Fransiskan dan anggota badan penasihat AI PBB, yang secara langsung memberikan nasihat kepada Paus.

"Dari perspektif ini jelas bahwa AI yang menarik bagi Gereja bukanlah alat teknis, tetapi bagaimana alat tersebut dapat berdampak pada kehidupan manusia," sambungnya seperti ditulis oleh Agence France-Presse.

BACA JUGA:Paus Fransiskus Akan Datang Ke Indonesia, Menag: Kado Istimewa Bagi Umat Katolik

AI adalah tema Hari Perdamaian Dunia Gereja pada 1 Januari. Saat itu Paus menerbitkan dokumen setebal enam halaman.

Dalam dokumen tersebut, ia menyambut kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah mengurangi penderitaan manusia. Kemudian Paolo Benanti mengatakan AI dapat bertindak sebagai "pengganda'' yang bisa meningkatkan segala sesuatu mulai penelitian medis hingga kesejahteraan ekonomi dan sosial.

Namun, Paus juga memperingatkan risiko termasuk disinformasi dan campur tangan dalam pemilu, serta akses yang tidak merata yang dapat meningkatkan ketidaksetaraan sosial dan ekonomi.

BACA JUGA:Kutip Paus Fransiskus, Cak Imin Serukan Tobat Ekologis di Debat Cawapres, Apa Maknanya?

Paus Fransiskus pernah menjadi objek beberapa gambar yang dihasilkan oleh AI. Misalnya, gambar viral yang menunjukkan ia mengenakan jaket puffer putih besar dan salib besar.

Kala itu, Paus Fransiskus menyerukan adanya perjanjian internasional yang mengikat untuk mengatur pengembangan dan penggunaan AI. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: afp