Healing Dosen FISIP, Universitas Airlangga, ke Bali 19–21 Juli 2024 (2-Habis): Menghormati Senior yang Purnatugas

Healing Dosen FISIP, Universitas Airlangga, ke Bali 19–21 Juli 2024 (2-Habis): Menghormati Senior yang Purnatugas

FOTO A PROF Henri Subiakto (kiri), Prof Ramlan Surbakti, dan Prof Bagong Suyanto adalah trio guru besar dari FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya. (FOTO-FOTO Bagong Suyanto untuk Harian Disway)-Bagong Suyanto untuk HARIAN DISWAY-

Ketika para dosen yang sudah senior memasuki masa purnatugas, sudah menjadi tugas fakultas untuk mempersiapkan proses regenerasi agar tidak terjadi diskontinuitas dalam kegiatan pembelajaran di kampus.

Masalahnya adalah ternyata mencari dosen baru bukanlah hal yang mudah. Saat ini tidak banyak lulusan terbaik sebuah PT yang bersedia menjadi dosen. Berbeda dengan masa-masa puluhan tahun lalu, saat lulusan terbaik seringkali bangga ketika direkrut menjadi dosen.

Kini semuanya telah berubah. Banyak lulusan terbaik yang menolak menjadi dosen karena kesejahteraan dosen yang kalah oleh profesi lain di dunia swasta yang jauh lebih menjanjikan.

Meski lulusan PT dari luar negeri dan sudah bergelar doktor sekali pun, ketika menjadi dosen, mereka harus siap dengan gaji yang tidak lebih dari Rp 10 juta. Bandingkan dengan gaji para profesional yang bekerja di perusahaan besar atau menekuni profesi lain yang lebih menjanjikan.

Ketika seorang dosen yang bersusah payah untuk mengejar karier menjadi guru besar ternyata kerap menghadapi berbagai hambatan, jangan heran jika banyak lulusan PT akhirnya enggan menjadi dosen. 

Berbeda dengan para politikus dan pesohor negeri ini yang karena kekuasaannya dengan mudah menjadi profesor, nasib dosen yang tertatih-tatih dalam meniti kariernya untuk mengejar impian menjadi guru besar niscaya akan menjadi kisah buruk bagi calon-calon dosen yang berkeinginan menempuh rute karier yang sama. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: