Menhub Puji Pameran Bus di GIIAS 2024: Minat Masyarakat Terhadap Angkutan Umum Akan Meningkat

Menhub Puji Pameran Bus di GIIAS 2024: Minat Masyarakat Terhadap Angkutan Umum Akan Meningkat

Menhub Budi Karya Sumadi berpose di depan bus keluarkan karoseri Tentrem di GIIAS 2024 ICE BSD Tangerang, Banten-Kemenhub-

TANGERANG, HARIAN DISWAY - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengunjungi pameran model bus-bus keluaran terbaru di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di ICE BSD, TANGERANG, Banten, Minggu, 21 Juli 2024. 

Dalam kesempatan tersebut, Budi memuji kehadiran unit-unit bus baru yang semakin bagus dan canggih. Budi berharap minat masyarakat menggunakan angkutan umum dapat terus meningkat seiring hadirnya bus-bus yang makin berkualitas. 

“Secara garis besar, bus-bus yang dipamerkan di GIIAS 2024 menurut saya sudah sangat bagus, lengkap dengan fitur-fitur yang menarik. Saya berharap kondisi ini dapat mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi umum, baik itu angkutan umum perkotaan atau angkutan antar kota,” ujarnya. 

BACA JUGA:Pembangunan IKN Terkendala Cuaca, Kemenhub Usir Hujan dengan Empat Pesawat TMC

Menurut Budi, sebagian besar masyarakat Indonesia pada dasarnya sangat senang dan antusias dengan keberadaan bus-bus yang tampilannya bagus dan menarik. Bus-bus yang ada saat ini juga memberikan pelayanan yang baik dan mengutamakan faktor keselamatan.  

Disamping itu, Menhub juga mengapresiasi penyelenggaraan GIIAS 2024 yang telah menghadirkan beragam kendaraan listrik, baik mobil, motor, maupun bus, yang ramah lingkungan. 

Mantan Dirut PT Angkasa Pura II ini berharap penggunaan kendaraan listrik ke depannya dapat terus meningkat, seiring makin banyaknya pilihan kendaraan yang dipasarkan. Dengan begitu, transportasi hijau dan berkelanjutan di tanah air pun bisa cepat terealisasi.

BACA JUGA:Bandara VVIP IKN Molor Dari Jadwal, Menhub: Akan Diupayakan Landasan Operasional 2,2 Km

“Satu hal yang tak kalah penting, tingkat polusi udara di Indonesia juga dapat ditekan dengan masifnya penggunaan kendaraan listrik,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, Budi juga berharap agar ekosistem baterai untuk kendaraan listrik dapat dikembangkan di dalam negeri. Pasalnya, harga baterai untuk kendaraan ini cukup tinggi, yakni sekitar 30-40 persen dari harga kendaraan listrik. 

“Selain impor baterai dari negara lain, tugas kita adalah melakukan penelitian yang komprehensif. Karena itu, Pemerintah telah bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk dapat menciptakan baterai kendaraan listrik yang lebih ekonomis dan tahan lama,” ungkapnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: