Warga Padelegan Madura Gelar Petik Laut, Larung Sesaji di Laut Lepas

Warga Padelegan Madura Gelar Petik Laut, Larung Sesaji di Laut Lepas

Warisan Budaya Pesisir: Larung Sesaji di Petik Laut Pamekasan-Julian Romadhon-Harian Disway

MADURA, HARIAN DISWAY - Warga Padelegan, Pamekasan, MADURA, menggelar tradisi turun-temurun. Tradisi itu disebut Rokat Tase' atau Petik Laut. Yakni prosesi melarung sesaji ke laut lepas, di tengah Selat MADURA.

Tradisi itu digelar sejak 20-22 Juli 2024. Diawali prosesi hari pertama. Yakni istighasah, kauman atau pertemuan warga, dan tayuban. Kemudian pada hari kedua digelar prosesi arak-arakan sesaji yang berlangsung dari rumah sesepuh desa menuju lapangan Pantai Padelegan.

Pada hari kedua tersebut juga digelar pementasan ludruk dengan lakon Legenda Raden Marsodo. Yakni seorang pelaut Madura yang melandasi munculnya tradisi Petik Laut. Dipentaskan oleh kelompok ludruk Rukun Karya, Sumenep. 

BACA JUGA:Warung Madura, Simbol Kemandirian Ekonomi Kerakyatan (1): Bermula dari Jakarta, Menyebar ke Tiap Sudut Kota


Warga Padelegan Madura Gelar Petik Laut, Larung Sesaji di Laut Lepas. Tradisi Petik Laut Padelegan: Keberkahan dan Keseruan dalam Prosesi Penjemputan Sesaji-Julian Romadhon-Harian Disway

Ludruk tersebut digelar semalam suntuk. Yakni pada pukul 10 malam hingga menjelang subuh. Sosok Raden Marsodo dianggap sebagai tokoh penting. Sehingga harus ikut ditampilkan dalam bentuk pementasan selama setahun sekali pula.

Pada Petik Laut itu masyarakat nelayan Padelegan menghias perahu mereka masing-masing. Dipercantik dengan ornamen-ornamen. Beberapa di antaranya dipasang hiasan kepala naga. Kemudian ditambahkan lampu-lampu hias. Sehingga pada malam hari, lampu-lampu warna-warni itu menjadi daya tarik tersendiri.

Sedangkan pada hari ketiga, digelar pelarungan sesaji. "Inti dari Petik Laut Padelegan ini adalah larung sesaji. Melepas sesaji ke tengah laut sebagai wujud rasa syukur pada Tuhan atas hasil laut yang melimpah," ungkap Ibnu Hajar, Klebun atau Kepala Desa Padelegan.

BACA JUGA:Carok dan Pergeseran Nilai di Madura (1): Benarkah Sudah Punah?

Sekitar seratus perahu disiapkan di tepi Pantai Padelegan. Satu yang terbesar berisikan miniatur perahu. Representasi perahu yang digunakan oleh Raden Marsodo ketika melaut. Di dalamnya terdapat aneka sesaji. Seperti palawija, buah-buahan, wajik, jenang, serta kepala dan kaki kambing. 

Pukul 10 siang, perahu-perahu itu bergerak ke laut. Ratusan warga Padelegan turut serta dalam perahu pula. Menyaksikan Petik Laut sebagai tradisi turun-temurun daerah mereka. Salah satunya adalah Rian Fitrah Farazi, tokoh pemuda setempat sekaligus perwakilan Bumdes Padelegan.

"Tiap tahun pasti ramai seperti ini. Semarak. Selain sebagai sarana melestarikan adat, juga sebagai ajang silaturahmi antar-masyarakat," ujar Rian. Ia, bersama pemuda dan puluhan warga, menumpang kapal "Obama". 


Warga Padelegan Madura Gelar Petik Laut, Larung Sesaji di Laut Lepas. Warisan Budaya Pesisir: Larung Sesaji di Petik Laut Pamekasan-Julian Romadhon-Harian Disway

BACA JUGA:Melestarikan Produk Budaya Madura

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: