Gelombang Panas Guncang Delta Sungai Yangtze, Picu Krisis Listrik dan Ganggu Ekonomi

Gelombang Panas Guncang Delta Sungai Yangtze, Picu Krisis Listrik dan Ganggu Ekonomi

AGAR DINGIN, babi-babi ini disemprot air oleh petugas pemadam kebakaran di Huaian, Jiangsu, 1 Agustus 2024. Hewan itu ditolong setelah menunjukkan tanda-tanda serangan panas.-AGENCE FRANCE-PRESSE-

HARIAN DISWAY – Suhu ekstrem mulai membayang di kawasan timur Tiongkok. Terutama di sisi tengah. Gelombang panas yang akan datang bisa menyebabkan gangguan besar. Terutama soal keseimbangan kebutuhan listrik antara rumah tangga dan industri.

Di Provinsi Zhejiang dan Shanghai, salah satu simpul keuangan dunia, terancam kekurangan listrik. Bisa mengganggu produksi dan ekspor. Padahal, di saat yang sama, Beijing menjadikan Shanghai sebagai salah satu ’’penanggung jawab’’ pertumbuhan ekonomi nasional.

Para pejabat di kawasan Delta Sungai Yangtze pun menghadapi dilema besar. Terutama soal penyediaan kebutuhan listrik rumah tangga sekaligus menjaga pertumbuhan ekonomi regional.


AGAR TAK KEPANASAN, perempuan ini melintasi jalanan Wuhan, Provinsi Hubei, dengan membawa payung.-PEDRO PARDO-AFP-

Betapa tidak, suhu pekan depan diperkirakan mencapai 40 derajat celsius. Padahal, pabrik-pabrik sedang masuk periode puncak produksi untuk memenuhi permintaan ekspor yang besar. Situasi pun menjadi sangat menantang.

BACA JUGA:Erick Thohir Ungkap Tantangan Berat Timnas Indonesia Saat Lawan Tiongkok: Stadionnya Jauh!

BACA JUGA:Jackie Chan Jadi Muda Berkat AI di Film A Legend, Tuai Hujatan di Tiongkok

Sejak 4 Juli, konsumsi listrik di Provinsi Zhejiang sudah empat kali memecahkan rekor. Puncak tertingginya melebihi 120 juta kilowatt (kW). "Permintaan listrik yang meningkat adalah bukti bahwa ekonomi lokal sedang booming," kata seorang analis yang dikutip South China Morning Post.

Kota-kota besar seperti Shanghai dan Ningbo sudah mengambil langkah untuk menghemat listrik. Di Shanghai, papan reklame tak lagi gemerlap. Tak ada lagi siraman lampu pada gedung-gedung di kawasan Lujiazui, kawasan perekonomian, untuk menghemat listrik. Pemilik kendaraan listrik juga diimbau untuk mengisi daya mobil saat malam. Agar tidak ada beban berlebih ketika siang hari.


BERPELINDUNG LENGKAP, seorang lelaki mengendarai skuter pada hari yang panas di Wuhan, Provinsi Hubei, 1 Agustus 2024.-PEDRO PARDO-AFP-

“Mohon isi daya mobil Anda setelah pukul 23.00. Dan tolong hanya mengisi ketika kapasitas baterai benar-benar di bawah 20 persen. Bantuan Anda untuk menghemat listrik akan sangat kami hargai.’’ Demikianlah bunyi pemberitahuan di Ningbo, kota pelabuhan tersebut.

Gubernur Zhejiang Wang Hao juga menginspeksi kantor provinsi dan beberapa pembangkit listrik. Beberapa daerah juga mempertimbangkan untuk kembali membuka pembangkit listrik bertenaga batu bara. Padahal, pembangkit berbahan batu bara itu baru saja dinonaktifkan sebagai bagian dari upaya dekarbonasi Beijing.

BACA JUGA:Rayakan Hubungan Diplomatik, Tiongkok dan Prancis Gelar Pameran Mode di Hongkong

BACA JUGA:Hangluo, Sutra Cantik Tiongkok yang Lestari, Bertahan dari Zaman ke Zaman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: