Ten, Single Baru Archa: Tangis Sakral Musik Spiritual

Ten, Single Baru Archa: Tangis Sakral Musik Spiritual

Ten, Single Baru Archa: Tangis Sakral Musik Spiritual. Lirik Ten ditulis dalam bahasa Teuwa, bahasa kuno dari Yamahaipate, Negeri Ulahahan di Pulau Seram.-Archa-

HARIAN DISWAY - Sayup mengalun, syahdu, khidmat. Itulah kesan yang didapat ketika mendengar intro single baru Archa: Ten.

Single itu dirilis pada 10 Agustus 2024. Grup musik asal Maluku itu mengangkat tema kemanusiaan dalam karya mereka. Anggota Archa, Delon Imlabla (bass), Jemmi Radjabaycolle (flute, tahuri, sequencer), Eirene Marpay (kalabasa, marakas, bells), dan Ryan Suneth (djembe, tifa, darbuka), menjelajahi kekayaan bunyi dari kehidupan alami.

Mereka mengeksplorasi instrumen tradisional dan modern. Mengutamakan kekuatan vokal dengan lirik berbahasa tanah Maluku, dan mengidentifikasikan harmoni mereka sebagai "musik spiritual."

BACA JUGA:Salma Salsabil Rilis Single Affa Iyah Kolaborasi dengan Basboi, Ini Liriknya


Ten, Single Baru Archa: Tangis Sakral Musik Spiritual. Archa, kelompok musik asal Maluku, merilis single terbaru berjudul Ten.-Archa-

Tanpa kompleksitas irama, lagu itu mengajak pendengar untuk merenung. Ten berfungsi sebagai medium spiritual. Terasa begitu kuat saat gitar dipetik dengan lembut. Diiringi latar musik yang membawa pendengar ke dalam frekuensi nglangut.

Perlahan ritmis perkusi terdengar. Ritme sederhana "klak-klok" yang bahkan anak kecil bisa mengikuti iramanya.

Lagu Ten mengalun dengan pertanyaan reflektif dalam lima bait pertamanya. Lagu itu lahir dari kesadaran budaya. Archa mengajak manusia untuk menatap masa depan sambil dengan cermat mengatur langkah-langkahnya hari ini.

BACA JUGA:Michelle Ziudith Banting Setir jadi Biduan, Rilis Single Dangdut Koplo

Ten adalah refleksi mendalam tentang tragedi yang mungkin terjadi. Mata air bisa berubah menjadi air mata bila tanah terampas," ujar Jemmi.

Ia menyebut bahwa sejak awal, bumi adalah ibu yang melahirkan manusia sebagai saudara. "Namun, persaudaraan itu bisa dengan mudah berubah menjadi perseteruan sia-sia jika manusia melupakan ikatan sakral dan nilai-nilai luhur, lalu terjebak dalam perlombaan untuk menjadi yang terbesar.”

Lirik Ten ditulis dalam bahasa Teuwa, bahasa kuno dari Yamahaipate, Negeri Ulahahan di Pulau Seram. Chalvin Papilaya (1992-2023), yang menulis lirik single itu, menggarap musiknya bersama Archa yang saat itu masih berformat trio (Delon Imlabla, Chalvin Papilaya, Art Waifitu).

BACA JUGA:NCT Wish Rilis Single Songbird Versi Korea, Suguhkan Konsep MV yang Beda dari Versi Jepang

“Dalam naskah terjemahan bahasa Indonesia yang ia tinggalkan, beberapa kata dan frasa tetap disalinnya dalam bahasa Teuwa. Percakapan panjang dengan Art Waifitu, sahabat sekaligus adik Chalvin yang menemaninya selama di Negeri Ulahahan, memberikan Archa pemahaman mendalam tentang arti kata-kata, frasa, serta konteks budaya dan maknanya,” ungkap Jemmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: