Ngabalin: Kader di Daerah Minta Jokowi Jadi Ketua Wanbin Partai Golkar

Ngabalin: Kader di Daerah Minta Jokowi Jadi Ketua Wanbin Partai Golkar

Politikus Partai Golkar Ali Mochtar Ngabalin-Andrew Tito-

HARIAN DISWAY - Isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menduduki kursi ketua dewan pembina (wanbin) Partai Golkar rupanya bukan isapan jempol belaka.

Politikus Partai Golkar Ali Mochtar Ngabalin menyebut permintaan tersebut justru datang dari kader di daerah. Bersamaan dengan penetapan Bahlil Lahadalia sebagai ketua umum Partai Golkar periode 2024-2029.

"Di forum ini juga sekarang, yang aspirasi sedang terus berkembang dan baik dari daerah-daerah yang ada di forum Munas ini adalah meminta kesediaan Bapak Jokowi menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar untuk 2024-2029," katanya kepada wartawan dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar di JCC Senayan, Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2024.

BACA JUGA:Bahlil Ditetapkan Jadi Ketum Golkar, Peluang Jokowi Jabat Ketua Wanbin Terbuka Lebar

BACA JUGA:Bamsoet dan Agus Gumiwang Singgung Airlangga Hartarto di Munas Golkar

Namun, Ngabalin tak bisa memastikan apakah aspirasi itu akan diterima atau tidak oleh forum munas secara resmi.

Sebagai partai terbuka, imbunya, Partai Golkar siap membahas aspirasi tersebut. "Karena Partai Golkar itu partai modern, maka aspirasi apapun yang berkembang dimusyawarahkan," ucapnya.

Jokowi tidak bisa begitu saja menduduki jabatan elite di Partai golkar lantaran terganjal oleh AD/ART partai.

Sebab, syarat untuk menduduki jabatan ketua wanbin itu harus minimal lima tahun aktif dalam kepengurusan partai. 

Hal tersebut juga berlaku untuk jabatan elite lain di internal partai. Namun, aturan itu tidak menyebut secara eksplisit apakah berlaku untuk pihak luar atau tidak.

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Adies Kadir sekaligus Ketua Pimpinan Sidang Munas XI Partai Golkar Adies Kadir turut menanggapi isu tersebut. 

Ia menjelaskan bahwa AD/ART sangat memungkinkan berubah saat dibahas dalam munas. 

“Sangat memungkinkan, perubahan AD/ART itu adanya di dalam Munas. Jadi setiap 5 tahun itu perubahan itu ada di dalam AD/ART. Jadi sangat memungkinkan untuk terjadi perubahan AD/ART tersebut,” jelasnya.

BACA JUGA:Golkar Gelar Rapimnas dan Munas, Bahlil Jadi Calon Tunggal Gantikan Airlangga Hartarto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: