Rapat Pimpinan Universitas Airlangga di Yogyakarta (3-Habis): Memastikan Lulusan yang Cepat Terserap Pasar Kerja
PARA peserta Rapat Pimpinan Universitas Airlangga di Yogyakarta (3-Habis): memastikan lulusan yang cepat terserap pasar kerja. -Humas Unair-
BACA JUGA: Rapat Senat Akademik Universitas Airlangga di Bali: Membangun Kualitas, Ranking Hanya Implikasi
Harapan rektor, Universitas Airlangga dapat berkontribusi menambah kemanfaatannya bagi masyarakat. Yakni, mengantarkan peserta didik agar dapat memperoleh kehidupan yang layak, pekerjaan yang memiliki karier yang jelas, dan dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan hidup secara layak.
Kunci untuk menjamin agar proses pembelajaran yang bermanfaat bagi lulusan, secara teoretis, adalah inovasi dan manajemen pembelajaran yang adaptif terhadap tuntutan perubahan.
Tahun 2024, menurut Prof Indra Wijaya Kusuma –dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM yang diundang sebagai narasumber rapat– alumni UGM yang dalam tempo kurang dari 15 bulan telah mendapatkan pekerjaan adalah sebesar 97 persen.
BACA JUGA: Rapat Pleno Senat Universitas Airlangga (1): Menyikapi Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023
BACA JUGA:Rapat Pleno Senat Universitas Airlangga (2): Menyikapi Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023
Universitas Indonesia sebesar 98,2 persen. Sedangkan Universitas Airlangga sebesar 93,5 persen. Meski angka serapan lulusan Universitas Airlangga sudah tergolong tinggi, bagaimanapun, masih ada 6,5 persen lulusan ternyata tidak kunjung mendapatkan pekerjaan dalam tempo 15 bulan.
Menurut Prof Indra, alumnus dari Kent State University, AS, dalam kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi, yang tidak boleh diabaikan adalah inovasi dalam proses pembelajaran yang dikembangkan dosen.
Ketika PT menghadapi mahasiswa yang karakteristiknya berbeda, khususnya mahasiswa dari generasi Z, tentu tidak bisa pola pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan perkuliahan sama dengan kegiatan satu atau dua dekade lalu.
BACA JUGA:FGD dan Rapat Pimpinan Universitas Airlangga (2-Habis): Membangun Reputasi PT di Tingkat Global
Yang dimaksud generasi Z adalah generasi yang berbeda dan memiliki profil yang khas: kritis, cerdas, tetapi juga memiliki gaya hidup yang khas anak muda urban.
Proses pembelajaran yang inovatif di dunia PT adalah kegiatan pembelajaran yang adaptif dan fleksibel menyikapi perubahan. Model pembelajaran yang kaku niscaya tidak akan memberikan manfaat yang bermakna bagi peserta didik.
Di dunia PT yang bermutu, desain kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang bermakna adalah yang mampu beradaptasi dengan perubahan dan menyesuaikan diri dengan profil mahasiswa yang menjadi subjek pembelajaran. Lulusan yang lahir dari rahim pembelajaran yang fleksibel niscaya akan lebih berpotensi terserap dalam pasar kerja.
BACA JUGA: FGD Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Bali (1): Menyikapi Ancaman Ekonomi Global
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: