Aryo Adhianto Rilis Album Nol ke Mall, Refleksi Budaya Urban yang Muncul Akibat Fenomena Mal di Jakarta
Aryo Adhianto Rilis Album Nol ke Mall, Refleksi Budaya Urban yang Muncul Akibat Fenomena Mal di Jakarta. Album Nol ke Mall karya Aryo Adhianto dibuat menggunakan sampling audio dari budaya populer serta rekaman lapangan dari berbagai mal ikonik di Jakarta-Wara Mustika-
HARIAN DISWAY - Aryo Adhianto, pianis dan komponis berbakat tanah air, kembali menghadirkan komposisi musiknya yang unik dan tidak biasa.
Album keduanya telah dirilis. Berjudul Nol ke Mall, berisi 12 lagu. Album tersebut dirilis tepat sebulan yang lalu di platform digital. Seperti Bandcamp, Spotify, dan Apple Music.
Nol ke Mall memberikan pengalaman sonik yang berbeda, termasuk hasil kolaborasinya bersama Anda Perdana dalam lagu Siklus Medusa dan Hiperrealita, yang memadukan suara rock-folk khas Anda dengan eksperimen elektronis dari Aryo.
BACA JUGA:Sah! Emily Armstrong jadi Vokalis Linkin Park, Siap Rilis Album Baru
Selain Anda Perdana, album itu juga menampilkan vokal Tanya Ditaputri dalam lagu Menangga, Meninggi dan Kejarlah Aku Sampai Tidak Mampu, serta Ican Harem dalam Pemungutan dan Basement 2. Bassist Nabil Favian Hilliard turut mengisi komposisi dalam lagu Basement 2 dan Hiperrealita.
Aryo menjelaskan, "Kolaborasi dengan para vokalis dan musisi ini sangat menarik. Terutama ketika saya mencoba memadukan tekstur suara Bang Anda dengan pitch yang disintesiskan secara elektronis, yang saya rasa belum pernah dilakukan sebelumnya."
Lagu Siklus Medusa menjadi salah satu sorotan. Menggambarkan bagaimana mal di Jakarta tetap eksis dan bahkan berkembang. Meskipun tren belanja online semakin meningkat.
Aryo Adhianto Rilis Album Nol ke Mall, Refleksi Budaya Urban yang Muncul Akibat Fenomena Mal di Jakarta. Cover album Nol ke Mall yang baru dirilis musisi Aryo Adhianto.-Wara Mustika-
BACA JUGA:The Weeknd Umumkan Hurry Up Tomorrow Jadi Akhir Trilogi Album
Aryo menjelaskan bahwa istilah "siklus medusa" diambil dari kemampuan ubur-ubur yang bisa terus meregenerasi diri. Mencerminkan ketahanan mal di Jakarta.
Melalui lirik satir seperti "Aku disini... Tak pernah mati... Aku mengabdi... Terima kasih", Aryo menyindir generasi yang ingin terus memegang kendali zaman dengan memperluas kekuasaannya.
Album Nol ke Mall terwujud berdasarkan catatan sporadis Aryo terhadap fenomena mal di Jakarta yang ditangkap melalui lensa personal. "Ini bukanlah upaya untuk membuat soundtrack tentang mal. Melainkan refleksi terhadap berbagai gejala urban yang muncul akibat hadirnya mal," jelasnya.
BACA JUGA:6 Fakta album J, Jaehyun NCT Ternyata Pernah Naksir Cewek Diam-Diam
Proses kreatif di balik album itu terinspirasi oleh buku Delirious New York dan Junkspace karya Rem Koolhaas, yang memberikan perspektif spekulatif dan satir tentang arsitektur urban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: