Adu Trah Politik Menuju Kursi Lumajang 1
Pertarungan petahana terjadi di pilbup Lumajang pada 27 November nanti.-Intania Dellasari untuk Harian Disway-
INI hal yang baru bagi perpolitikan di Kabupaten Lumajang. Belum pernah terjadi sebelumnya.
Pemilihan bupati (pilbup) pada 27 November nanti menyajikan pertarungan petahana. Yakni, antara pasangan bupati dan wakil bupati periode 2018–2023 Thoriqul Haq (Cak Thoriq) dan Indah Amperawati Masdar (Bunda Indah).
Sebetulnya, Cak Thoriq dan Bunda Indah tampak begitu kompak menjadi pasangan bupati dan wakil bupati Lumajang selama lima tahun. Namun, usut punya usut, sempat menguar isu matahari kembar. Bagi-bagi kue kekuasaan OPD ditengarai menjadi pemicunya.
Cak Thoriq dianggap terlalu dominan menempatkan orang-orang kepercayaannya di posisi strategis dinas-dinas tertentu. Namun, hal itu juga ditepis lantaran konon pembagian tersebut justru diserahkan kepada Bunda Indah. Isu keretakan lantas makin kuat jelang akhir masa jabatan.
BACA JUGA:Eksklusif! Tanggapan Bunda Indah Soal Nyalon di Pilbup Lumajang
BACA JUGA:Cak Thoriq Bakar Semangat Kader dan Relawan: Kemenangan AMIN Akan Datang dari Jatim!
Pecah kongsi pun terjadi. Dulu kawan, sekarang rival. Hal yang sudah biasa dalam politik. Apalagi, di pilkada Jawa Timur saat ini, ada lima daerah lain yang juga menyajikan pertarungan petahana.
Di pilbup Lumajang, sejarah baru itu lahir karena dorongan sejarah baru yang lain. Persisnya setelah Bunda Indah sebagai ketua DPC Gerindra Lumajang menorehkan prestasi di Pemilu 2024. Sukses mengungguli capaian Cak Thoriq sebagai kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Bunda Indah berhasil membawa Partai Gerindra juara pileg untuk kali pertama dengan perolehan 11 kursi di parlemen Lumajang. Menyalip PKB sebagai juara bertahan yang meraih 10 kursi.
Tak cuma itu. Bunda Indah sebagai ketua tim kampanye daerah Lumajang berhasil memenangkan telak Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. Yakni, dengan meraup 68 persen suara di Lumajang. Selisihnya amat jauh dari pasangan Anies-Cak Imin yang diperjuangkan Cak Thoriq, hanya meraih sekitar 15 persen suara.
BACA JUGA:Fix! Gerindra Tunjuk Bahtiyar Rifai Jadi Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya
BACA JUGA:Gerindra Resmi Dukung Eri-Armuji, Pilwali Surabaya Diisi Calon Tunggal?
Kesempatan tak boleh dibuang. Secara logika politik, Prabowo tidak mungkin merekomendasikan Bunda Indah untuk maju sebagai calon wakil bupati lagi. Sinyal itu pun sudah diterima jauh-jauh hari dari DPP Partai Gerindra.
Bunda Indah lantas menjemput surat rekomendasi itu di Jakarta pada 22 Juli lalu. Diserahkan langsung oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani. Pada akhirnya, Bunda Indah dan Cak Thoriq mantap pisah jalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: