Piala Suhandinata 2024: Indonesia Tundukkan Makau dan Mariana Utara di Penyisihan Grup

Piala Suhandinata 2024: Indonesia Tundukkan Makau dan Mariana Utara di Penyisihan Grup

Mutiara Ayu Puspitasari mengalahkan Chan Hao Wai (Makau) di hari pertama Piala Suhandinata 2024-PBSI-

HARIAN DISWAY - Indonesia meraup dua kemenangan dalam di hari pertama Kejuaraan Dunia Beregu Campuran Junior alias Piala Suhandinata 2024. Kemenangan tersebut membuat Indonesia menempati puncak klasemen sementara Grup F.

Dalam laga perdana pada Senin, 30 September 2024, Indonesia mengalahkan Makau 110-58. Dominasi Indonesia berlanjut pada sore. Pada laga kedua tersebut, Indonesia unggul atas Kepulauan Mariana Utara 110-47.

Piala Suhandinata 2024 menggunakan format skoring baru, yakni relay point. Setiap pertandingan menyajikan 10 partai. Sepuluh partai itu terdiri dari dua pertandingan dari lima sektor.

Masing-masing partai berlomba mencapai 11 poin. Setelah itu, pada partai kedua dan seterusnya, dilanjutkan kelipatannya seperti halnya estafet. Tim yang menang adalah yang mencapai 110 poin terlebih dahulu.

BACA JUGA:Daftar Pemain Indonesia di Piala Suhandinata 2024, Format Baru 'Relay Point' Bikin Pemain Makin Tertantang

BACA JUGA:Piala Suhandinata 2024 Gunakan Format Baru, Ini Penjelasan Sistem Relay Point

M Zaki Ubaidillah menjadi pemain Indonesia pertama yang tampil. Ia mengalahkan Tong Chon In (Makau) dengan skor 11-3. Keunggulan Indonesia dilanjutkan oleh Anselmus Prasetya/Pulung Ramadhan dengan 22-6 atas Chang Chi Chon/Chio Chi Seng.


Piala Suhandinata 2024: Indonesia tundukkan Makau dan Kepulauan Mariana Utara di penyisihan grup. Foto: M Zaki Ubaidillah membuka selalu berhasil membuka kemenangan Indonesia.-Deri Destan-PP PBSI

Anselmus/Pulung juga tampil kedua kalinya melawan Kepulauan Mariana Utara. Mereka berlaga di partai kelima. Anselmus/Pulung menundukkan Marlon Bautista/Dave Odicta 55-21.

Zaki menuturkan sistem baru ini sempat membuatnya sedikit gugup. Ia juga masih agak merasa aneh dengan perubahan 21x3 menjadi 11 poin. Sistem baru ini membuat pertandingan menjadi lebih cepat.

"Ada kaget juga, tapi saya akhirnya bisa menemukan ritmenya," ucap Zaki kepada Tim Humas dan Media PP PBSI.

BACA JUGA:Kalah 1-3 dari Tiongkok, Piala Suhandinata Gagal Pulang ke Indonesia

BACA JUGA:Ayo Rebut Lagi! Tim Beregu Campuran Junior Indonesia Tantang Tiongkok di Final Piala Suhandinata 2023

"Merasa cukup aneh karena terbiasa main poin 21. Tetapi sekarang menjadi 11 (poin) saja jadi terasa begitu cepat," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: pp pbsi