Green Banking, Upaya Mewujudkan Dunia Menuju Nirpolusi

Green Banking, Upaya Mewujudkan Dunia Menuju Nirpolusi

ILUSTRASI Green Banking, Upaya Mewujudkan Dunia Menuju Nirpolusi.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

GREEN BANKING atau dikenal dengan ”perbankan ramah lingkungan” adalah strategi baru yang dilakukan dunia perbankan dalam memerangi perubahan iklim. Belakangan ini, perubahan iklim menjadi topik yang sedang hangat diperbincangkan di berbagai belahan dunia. Baik pada skala organisasi nirlaba maupun level antarlembaga resmi negara. 

Pasalnya, perubahan iklim mengakibatkan berbagai bencana alam yang tidak hanya berdampak pada kerusakan lingkungan, tetapi juga menimbulkan kerugian yang besar pada perekonomian global. 

Adanya Paris Climate Agreement 2015, kemudian diikuti Glasgow Climate Pact pada 31 Oktober–13 November 2021 di Glasgow, Inggris, telah menyatukan kesepahaman dan menunjukkan komitmen negara-negara di dunia untuk mengatasi perubahan iklim dan dampak negatifnya, terutama terhadap perekonomian. 

BACA JUGA:Pemerintah Akan Sediakan BBM Subsidi Rendah Sulfur, Kurangi Polusi Udara, Harga Tidak Naik

BACA JUGA:Prabowo Kritisi Polusi di Jakarta

Dengan demikian, negara-negara di dunia mulai mendorong pengembangan green economy (GE). Bank sentral sebagai otoritas keuangan turut mendukung pengembangan GE melalui berbagai tools kebijakan yang dimilikinya. 

Indonesia memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan GE yang ditunjukkan pada kebijakan-kebijakan pemerintah dalam mendorong penurunan emisi karbon dan mendukung ekonomi yang berkelanjutan. 

Kondisi geografis Indonesia sangat rentan terhadap bencana alam karena merupakan negara kepulauan yang terletak di ring of fire, berpotensi memberikan dampak kerugian ekonomi yang sangat besar. Sejak pertemuan tersebut, lembaga keuangan bank mulai mempromosikan investasi dalam energi terbarukan, proyek-proyek reboisasi, dan penyeimbangan karbon.

BACA JUGA:Akibat Polusi Udara, Kasus ISPA Balita Jatim Tembus 45 Ribu

BACA JUGA: Durasi Lampu Lalu Lintas di Surabaya akan Diperpendek untuk Redam Polusi Udara

Fenomena perubahan iklim tampaknya mampu menggugah kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem. Upaya kompromi antara aktivitas ekonomi dan kualitas lingkungan mulai masif diinisiasi. 

Meski menjadi sebuah kebutuhan, saat ini green loan ataupun green investment yang menjadi bagian tak terpisahkan dari GE tampaknya belum menjadi tren yang masif. Meski saat ini sudah banyak produk keuangan yang mengedepankan keberlanjutan, masih belum cukup banyak dan perlu peningkatan. 

Padahal, potensi proyek-proyek yang memerlukan konsep ramah lingkungan atau keberlanjutan sangat besar dan strategis bagi perbankan. 

BACA JUGA:Upaya Kurangi Sumber Polusi, Gerakan Pemerintah Menguji Emisi Gas Buang Kendaraan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: