Hari Pahlawan dan Dies Natalis UNAIR Ke-70

Hari Pahlawan dan Dies Natalis UNAIR Ke-70

Seluruh pimpinan universitas, fakultas, para dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa semua mengenakan pakaian Bung Tomo dan pakaian para pejuang kemerdekaan. -Bagong Suyanto-

Indonesia yang kini telah merdeka berkat perjuangan para pahlawan, tentu harus disyukuri. Bangsa yang merdeka adalah bangsa yang bebas dari penjajahan dan tekanan. Adalah tugas para generasi sekarang untuk mengisi kemerdekaan.

BACA JUGA: Alumni Unair Kritik Pembekuan BEM FISIP: Keputusan Emosional

Dengan agenda dan kegiatan yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Dalam arahannya, rektor mengajak para peserta untuk selalu menghargai jasa para pahlawan, termasuk salah satunya mengingat kembali Resolusi Jihad.
Peringatan Hari Pahlawan di tahun 2024 digelar bersamaan dengan perayaan Dies Natalis UNAIR ke-70. Bagi UnAIR, perayaan Dies Natalis kali ini terasa istimewa. -Bagong Suyanto-

Resolusi Jihad adalah bukti keterlibatan dan peran ulama melawan penjajahan. Para ulama di waktu revolusi dan awal kemerdekaan mengajak bangsa Indonesia, khususnya para pejuang di sekitar daerah Kota Surabaya.

Untuk tidak menyerah dan tetap berjuang menpertahankan kemerdekaan. Surabaya adalah kota dan saksi sejarah perjuangan arek-arek Soroboyo, pemuda-pemuda dari berbagai daerah, para santri dan masyarakat melawan penjajah.

BACA JUGA: FK Unair Edukasi Pencegahan Anemia ke Remaja Melalui Komik Edukasi

Aksi penjajah kolonial yang ingin menggagalkan hasil perjuangan bangsa Indonesia, tidak membuat semangat perlawanan para pejuang surut.  Generasi muda saat ini harus selalu menghormati jasa para pahlawan.

Pahlawan adalah orang-orang yang membela negara dan bangsa tanpa pamrih. Mereka adalah para pejuang yang tidak mengharapkan bayaran.

Berbeda dengan karyawan yang melakukan kerja demi gaji bulanan, pahlawan selalu bersedia mengorbankan darah dan bahkan mengorbankan nyawanya demi kemerdekaan.
Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2024 dan Dies Natalis UNAIR ke-70 berlangsung meriah dan khidmat. -Bagong Suyanto-

Bung Tomo

BACA JUGA:Eri Cahyadi Lulus Cumlaude, Rektor Unair: Disertasi Komprehensif dan Relevan dengan Profesi

Dalam peringatan Hari Pahlawan, salah satu acara yang menarik adalah ketika Wakil Rektor AMA Prof Bambang Sektiari membacakan pidato Bung Tomo yang mengajak arek-arek Surabaya dan para pemuda untuk tidak menyerah pada ancaman kolonial.

Dengan suara yang menggelegar, Prof Bambang membawakan pidato Bung Tomo yang menyerukan semangat tak pernah menyerah. Merdeka atau Mati. Inilah seruan Bung Tomo yang hingga kini perlu terus digelorakan.

Sebuah bangsa yang telah merdeka niscaya tidak akan menggadaikan kehormatan dan harga dirinya untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.

BACA JUGA: Kontroversi Karangan Bunga, Presiden BEM Unair: Jangan Sekali-kali Intervensi Mahasiswa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: