5 Ahli Ini Tegaskan BPA pada Air Minum Galon Tak Terbukti Ilmiah Sebabkan Gangguan Kesehatan

5 Ahli Ini Tegaskan BPA pada Air Minum Galon Tak Terbukti Ilmiah Sebabkan Gangguan Kesehatan

Berbagai informasi buruk yang terus beredar di masyarakat terkait dengan BPA itu sering kali disajikan secara tidak utuh, cenderung sensasional, dan yang paling berbahaya, tidak didasari bukti-bukti ilmiah yang cukup dan jelas. --iStockphoto

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Bisphenol-A atau yang disebut BPA selalu dikaitkan dengan bahaya yang ada pada air minum dalam kemasan (AMDK). Pendapat yang negatif itu menjadi kesalahan informasi yang dikaitkan dengan masalah kesehatan.

Berbagai informasi buruk yang terus beredar di masyarakat terkait dengan BPA itu muncul karena sering kali disajikan secara tidak utuh, cenderung sensasional, dan yang paling berbahaya, dan tidak didasari bukti-bukti ilmiah yang cukup.

Untuk menghindari meluasnya penyebaran informasi yang salah itu, masyarakat diimbau untuk membiasakan diri mencari informasi secara lengkap dan menyeluruh serta selalu mencari informasi pembanding agar tak keliru menilai.

BACA JUGA: Air Minum Terjamin di IKN: Kombinasi Smart Water Management System dan Potable Water

Hal ini ditegaskan DR. Devie Rahmawati, M.Hum, seorang pengamat sosial dari Universitas Indonesia. “Sayang, adanya misinformasi atau hoax sering kali menggunakan wajah atau potret ahli sebagai bentuk afirmasi," katanya.

Secara konteks keahliannya mungkin tidak relevan atau bahkan ahli tersebut tidak ada (fiktif). Karena itu, Devie menekankan dampak bahaya dari misinformasi itu. “Bisa terjadi kebingungan, kegagalan, kebodohan, sampai konflik sosial," katanya.

Devie berpesan agar jangan mudah termakan oleh isu-isu beredar yang belum bisa dipercaya kebenarannya dan tak pasti dengan bukti ilmiah yang akurat. "Ada banyak cara untuk melakukan cek fakta yang sebenarnya tentang BPA,” tegasnya.

BACA JUGA: Gandeng Apkrindo, Cleo Dukung Air Murni Dalam Kemasan Bebas BPA

Dijelaskan Devie, BPA adalah bahan baku pembuatan jenis plastik polikarbonat dan epoksi. Karena manfaatnya, BPA tidak hanya dipakai pada kemasan air minum, tapi banyak ditemukan pada barang-barang di sekitar kita.

Selain kemasan pangan, masyarakat tak sadar bahwa BPA dipergunakan sehari-hari untuk thermal paper pada kertas ATM/struk belanja, CD, peralatan olahraga, hingga peralatan medis seperti selang kateter dan tambalan gigi.

Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap BPA, termasuk jenis-jenis plastik yang digunakan sebagai bahan kemasan pangan membuat misinformasi menjadi semakin mudah tersebar dan menimbulkan pemahaman yang salah.
DR. Devie Rahmawati, M.Hum (kiri) dan dr. Ervan Surya, Sp.OG. membahas Bisphenol-A atau yang disebut BPA selalu dikaitkan dengan bahaya yang ada pada air minum dalam kemasan (AMDK). --

BACA JUGA: Pelabelan BPA pada Galon Guna Ulang, BPOM Perlu Penelitian Komprehensif

Misinformasi yang banyak beredar mengatakan bahwa BPA dapat luruh di air minum kemasan galon dan dapat membahayakan kesehatan. Padahal, beberapa penelitian ilmiah membuktikan sebaliknya.

Kata Prof. Dr. Nugraha Edhi Suyatma, S.T.P, DEA, Guru Besar Ilmu Rekayasa Proses Pengemasan Pangan IPB, sejauh ini, belum ada studi yang membuktikan bahwa kandungan BPA ditemukan pada air minum dalam kemasan galon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: