Melestarikan Tumpeng Karya Siswa SMK dalam Ujian Praktik Kolaboratif
TUMPENG hasil karya siswa kelas XI jurusan culinary SMK Mater Amabilis dinikmati bersama.-istimewa-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Siswa kelas XI jurusan culinary SMK Mater Amabilis sukses menggelar ujian praktik kolaboratif bertema tumpeng pada 28 November 2024. Kegiatan itu merupakan upaya untuk melestarikan budaya kuliner Nusantara,
Acara berlangsung di aula sekolah dengan melibatkan berbagai aspek tradisi Indonesia. Para siswa menampilkan kreativitas, kerja sama, dan pemahaman filosofis tentang tumpeng, yang melambangkan rasa syukur, doa, dan kebersamaan.
Ujian tersebut bertujuan menguji kemampuan memasak siswa sekaligus mengaplikasikan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam sajian tersebut.
BACA JUGA:Sambut HUT RI ke-79, Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya Hadirkan Parade Tumpeng 7 Meter
BACA JUGA:Serunya Ibu-Ibu saat Ikuti Lomba Menghias Tumpeng GOW Kota Pasuruan
Tumpeng yang dihasilkan memiliki tema beragam. Misalnya, tumpeng ulang tahun, kemerdekaan, dan syukuran. Menunya disesuaikan berdasar filosofi tema masing-masing.
Tumpeng yang dibuat terbagi menjadi dua jenis, yaitu tumpeng nasi dan tumpeng kue. Dalam pelaksanaannya, kelompok siswa memasak tumpeng dengan tema yang berbeda, yaitu tumpeng robyong, tumpeng kemerdekaan, tumpeng ulang tahun, dan tumpeng pancawarna.
Kegiatan itu membuka kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam konteks yang lebih luas. Juga, menumbuhkan rasa bangga terhadap kekayaan kuliner Indonesia.
BACA JUGA:Dari Singapura, Teguh Kinarto Kirim Tumpeng Jumbo untuk Dahlan Iskan
BACA JUGA:Tumpeng Enam Meter Tandai HUT ke-6 Hotel Gunawangsa MERR Surabaya dalam Great to Grow
Dengan menggabungkan keterampilan teknis dan pengetahuan budaya, diharapkan siswa dapat menciptakan inovasi baru dalam dunia kuliner tanpa melupakan akar tradisi yang telah ada.
Kegiatan seperti itu juga diharapkan dapat memperkuat hubungan antara dunia pendidikan dan industri kuliner serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keberagaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.
Cheril, salah seorang siswa peserta ujian, mengungkapkan tantangan dalam mempersiapkan tumpeng.
”Kesulitan terbesar adalah mengatur waktu, terutama dalam mempersiapkan bahan seperti tahu dan tempe bacem, yang memerlukan proses panjang,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: