Menteri Perdagangan Sidak Pasar dan Hasil Tangkapan Impor Ilegal di Jatim

Menteri Perdagangan Sidak Pasar dan Hasil Tangkapan Impor Ilegal di Jatim

Budi Santoso, Menteri Perdagangan berdialog dengan pedagang ayam potong di Pasar Tambahrejo Surabaya, Selasa, 3 Desember 2024. -Angelita Ariko Pinkan-

Kemendag pun bisa mengetahui jumlahnya. “Sehingga kita bisa memantau langsung daerah mana yang harganya mahal. Pasokan berkurang, langsung kita koordinasikan,” paparnya.

Budi mengatakan, impor beras bergantung kebutuhan. “Jadi, tahun depan memang sudah tidak perlu (impor beras). Artinya kebutuhan dalam negeri kan tercukupi. Kalau sudah tercukupi kan nggak perlu impor beras,” bebernya. 

Setelah melakukan sidak ke pasar, Budi juga mengunjungi beberapa tempat. Salah satunya ke gudang milik PT Aneka Raya Optima, Jalan Demak Timur XII, Gundih, Bubutan, Surabaya.

Di sana, Budi meninjau barang bukti yang disita oleh Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Aparat berkolaborasi dengan Satgas Kemendag RI. Barang-barang itu diamankan karena tidak memiliki dokumen impor yang lengkap. Termasuk nomor induk berusaha (NIB) dan laporan surveyor.

“Ini merupakan izin yang utama. Karena impor sendiri harus jelas. Barang-barang impor ini harus memenuhi standar yang berlaku di Indonesia. Kalau dokumennya tidak ada atau tidak lengkap, ini bisa mengakibatkan kerugian negara,” jelasnya

Barang-barang yang disita adalah keramik dan tableware ilegal. Kerugian negara mencapai Rp 9,8 miliar. Semua barang-barang ilegal itu dikirim dari Tiongkok. Disita dari Pelabuhan Tanjung Perak dan gudang PT Aneka Raya Optima.

Ia mengungkapkan, keramik itu milik PT SGD. Sementara tableware berbentuk mug milik PT MLI. “Mug itu kita temukan di Gresik dengan nilai barang Rp 4,8 miliar. Sedangkan keramik lantai nilai senilai Rp 5 miliar,” bebernya. 

Ia pun meminta agar para importir tetap mematuhi aturan kalau memasukkan barang ke Indonesia. Misalnya, izin dan standar barang yang bisa masuk ke Indonesia. Hal itu untuk menghindari kerugian negara. 

Konsumen juga mendapatkan barang dengan kualitas yang bagus. “Barang-barang ilegal ini akan kita teliti lebih lanjut. Kalau nanti terbukti sengaja melakukan pelanggaran, kita akan cabut izinnya,” tegasnya. 

Hal serupa juga disampaikan oleh Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKBP William Cornelis Tanasale. Perwira dua melati itu secara tegas akan terus menertibkan para pelanggar perizinan ekspor dan impor di Surabaya. 

“Kami terus bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan Indonesia untuk memberantas ekspor-impor ilegal. Kami akan intens memantau dan melakukan penertiban praktik ekspor-impor demi menjaga stabilitas ekonomi di Indonesia,” tegasnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: