Berharap pada Desk Pemberantasan Narkoba (2-Habis): Kampung Narkoba yang Tak Pernah Sirna
Posko kampung Bebas Narkoba yang didirikan di Jalan Kunti, Surabaya, Kamis, 28 November 2024.-Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak-
Namun, menurut Abilawa, nyatanya kampung narkoba tidak bergeser. Tetap ada di lokasi yang sama. Hanya berhenti sejenak setelah dirazia petugas, kemudian kembali beroperasi. ”Atau, malah memperbaiki modusnya. Sama dengan di Rabesen. Bilik-bilik narkoba diobrak dan berubah menjadi kamar permanen. Tapi, lokasinya tetap,” ungkap Abilawa.
Termasuk Surabaya. Di Surabaya terdapat kampung narkoba yang sudah melegenda. Bertahun-tahun beroperasi dan tidak pernah mati. Hanya berhenti sesaat, kemudian kembali beroperasi.
Kawasan itu adalah Jalan Kunti, Surabaya. Masuk wilayah Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Sebenarnya kampung narkoba tidak hanya di Jalan Kunti, tetapi di beberapa jalan dengan nama tokoh wayang di sekitarnya.
Polres Pelabuhan Tanjung Perak sudah mendirikan posko di sana. Tujuannya, mencegah beredarnya narkoba di permukiman tersebut. Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP William Cornelis Tanasale mengatakan, disiagakan anggota selama 24 jam untuk memastikan tidak ada lagi pengedar yang beraksi di Jalan Kunti, Surabaya.
”Kampung” itu memang bandel. Dalam tahun ini saja, lokasi tersebut sudah beberapa kali digerebek. Baik oleh Polres Pelabuhan Tanjung Perak maupun Polrestabes Surabaya (lihat grafis).
grafis: Gusti--
Umur kampung narkoba di Jalan Kunti tersebut bukan satu-dua tahun. Sudah lebih dari 10 tahun dan nyaris tak pernah mati. Situasi jalan yang terkenal memiliki gang-gang sempit dan berliku itu menyulitkan pengawasan.
Dalam catatan Harian Disway, kampung itu memiliki ”pertahanan khusus” untuk menjaga dari razia. Tahun 2021 malah kampung tersebut dilengkapi alarm. Suara memekakkan telinga tersebut berbunyi saat ada razia petugas sehingga membuat pelaku penyalahgunaan narkoba semburat melarikan diri.
Itu dialami petugas gabungan Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jatim bersama personel Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim, Polrestabes Surabaya, dan Polres Pelabuhan Tanjung Surabaya pada 6 Oktober 2021.
Saat itu petugas menyusuri bedeng-bedeng kecil yang terbuat dari kayu beratap terpal yang diduga sebagai tempat untuk bertransaksi narkoba. Tim gabungan memburu tiga pelaku yang menjadi target operasi (TO).
Belum sempat meringkus ketiga TO, ratusan petugas gabungan disambut alarm yang meraung-raung dari sekitar Jalan Kunti. Hasilnya, dari tiga TO yang dikejar, hanya satu yang berhasil dicokok.
Pertahanan lain dilakukan dengan aksi massa. Mereka berani merusak mobil polisi yang mendatangi lokasi tersebut. Itu dialami satu tim Satreskoba Polrestabes Surabaya pada 2013/2014.
Saat itu tim yang dipimpin (dulu) AKP Gatot Setya Budi mendatangi lokasi dan hendak melakukan penangkapan. Begitu sampai di lokasi, rombongan Gatot langsung mendapat serangan. Lemparan batu pun diarahkan ke petugas.
Malah saat itu satu pot bunga dilemparkan dan mengenai kaca belakang mobil Gatot. Pot dan bunganya pun terbawa saat tim kembali ke mapolrestabes.
Sebenarnya, kampung narkoba di Surabaya sudah beberapa kali berpindah tempat. Di akhir 1990-an, kawasan yang dikenal sebagai kampung narkoba adalah kawasan Peneleh, terutama area malam Belanda. Saat itu pengguna putau (biasa disebut PeTe atau petak) bisa mengonsumsi narkoba dengan jarum suntik tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: