Tradisi Lampu Colok di Riau Menghidupkan Semangat dan Kebersamaan di Akhir Bulan Ramadan

Peserta festival membuat lampu colok dari kaleng bekas dihias simbol Ramadan seperti masjid, Ka'bah, dan bulan sabit. --Radio Republik Indonesia
Tradisi Lampu Colok di Riau dilaksanakan di berbagai daerah, dengan konsentrasi yang lebih besar di kota-kota besar seperti Pekanbaru, Dumai, Sungai Apit dan Bengkalis. Setiap tahun diadakan lomba Lampu colok yang diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai usia.
BACA JUGA: 9 Tradisi Unik Sambut Ramadan di Indonesia, Penuh Makna Sosial dan Spiritual!
Jalan-jalan utama di kota ini akan dipenuhi dengan lampu-lampu yang menghiasi setiap sudutnya. Selain itu, daerah-daerah lain seperti Kampar, Rokan Hulu, dan Siak juga turut melestarikan tradisi ini dengan mengadakan lomba di tingkat desa atau kecamatan.
Antusiasme masyarakat setempat sangat tinggi, dan tradisi ini semakin populer seiring dengan bertambahnya jumlah peserta yang ikut serta. Lomba lampu colok diadakan di sepanjang jalan protokol kota.
Umumnya, lomba ini berlangsung dari minggu terakhir Ramadan hingga malam takbiran menjelang Idulfitri. Setiap peserta akan membuat lampu dengan desain yang menarik, menggunakan kaleng bekas sebagai wadah pelita yang dihias dengan gambar-gambar khas Ramadan seperti masjid, Ka'bah, dan bulan sabit.
BACA JUGA: 5 Playlist Islami Trending Ramadan 2025
Lampu colok yang dipajang sepanjang jalan ini tidak hanya menjadi hiburan visual, tetapi juga menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinteraksi dan merayakan kebahagiaan bersama.
Keindahan lampu-lampu ini, yang menyala dalam kegelapan malam, memberikan kesan yang memukau, seolah membawa harapan dan berkah di penghujung bulan Ramadan.
Makna yang Terkandung dalam Tradisi Lampu Colok
Secara keseluruhan, tradisi lampu colok di Riau memiliki banyak makna yang dalam. Salah satu maknanya adalah simbol kebersamaan. Ketika masyarakat berkompetisi untuk membuat lampu colok yang terbaik.
Lampu colok menunjukkan semangat gotong royong dan saling mendukung. --Pemkot Pekanbaru
BACA JUGA:Megengan, Tradisi Unik Sambut Ramadan, Jejak Ajaran Wali Songo
Mereka juga menunjukkan semangat gotong royong dan saling mendukung. Setiap kaleng bekas yang dihias dengan indah, setiap cahaya yang menerangi malam, adalah gambaran dari hati yang penuh kebersamaan dan semangat saling membantu.
Keindahan lampu colok tidak hanya terlihat pada bentuk dan desainnya, tetapi juga pada nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya. Lampu colok juga mengandung makna spiritual yang mendalam.
Dalam ajaran Islam, bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, dan lampu colok menjadi simbol cahaya yang datang dari kesucian hati. Sebagaimana api yang menyala di dalam lampu colok, harapan dan doa masyarakat Riau untuk kehidupan yang lebih baik dan diberkahi di bulan Ramadan akan terus hidup.
BACA JUGA:Berbagai Sunnah yang Dianjurkan saat Bulan Ramadan
Hal ini juga melambangkan semangat umat Islam untuk menyelesaikan ibadah puasa dengan penuh rasa syukur, yang kemudian dilanjutkan dengan kegembiraan menyambut Hari Raya Idulfitri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber