Tradisi Lampu Colok di Riau Menghidupkan Semangat dan Kebersamaan di Akhir Bulan Ramadan

Peserta festival membuat lampu colok dari kaleng bekas dihias simbol Ramadan seperti masjid, Ka'bah, dan bulan sabit. --Radio Republik Indonesia
Dalam setiap kilau lampunya, terdapat cerita tentang kehidupan sosial yang lebih kuat, semangat gotong royong yang tak pernah pudar, dan sebuah doa untuk masa depan yang lebih baik.
BACA JUGA: Kapan Waktu Terbaik untuk Memulai Iktikaf di Bulan Ramadan?
Dengan kontribusi sosial, budaya, dan ekonomi yang besar, Lampu Colok di Riau tidak hanya menjadi tradisi, tetapi juga sebuah warisan budaya yang patut untuk dilestarikan.
Sebagaimana cahaya yang dipancarkan dari setiap lampu, semoga tradisi ini terus menyinari kehidupan masyarakat Riau, membawa kedamaian, kebersamaan, dan harapan di setiap penghujung bulan Ramadan. (*)
Hadi Asrori--
*) Mahasiswa S2 Ilmu Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber