Ramadan Kareem 2025 (19): Ngaji Multifungsi TNI

Ramadan Kareem 2025 (19): Ngaji Multifungsi TNI

Suasana Ramadan 2025 atau bertepatan dengan 1446 H tahun ini ramai dibincangkan agenda rapat pembahasan RUU TNI. --iStockphoto

HARIAN DISWWAY - Suasana Ramadan 2025 atau 1446 H tahun ini diramaikan dengan perbincangan mengenai agenda rapat pembahasan RUU TNI. Kala itu ada rapat di sebuah hotel yang digeruduk sekumpulan masyarakat sipil.

Banyak pembaca kolom Ramadan Kareem bertanya tentang sikap saya mengenai RUU TNI yang dinilai khalayak ramai hendak mengembalikan dwifungsi TNI atau Dwifungsi ABRI ala Orde Baru. Tentu saja konstalasinya sangat kondisional.

Masalah pejabat TNI yang menduduki tatanan sipil terus melaju kencang dan sulit dibendung. Semuanya serba curiga atas keterlibatan TNI di pos posisi sipil.

BACA JUGA: Ramadan Kareem 2025 (18): Banjir yang Terundi

Norma hukum dalam RUU TNI juga semakin liar dikumandangkan seolah-olah TNI hendak menguasai seluruh atau menggeser posisi sipil dalam menakar kinerja profesionalitas jabatan. 

Akhirnya. Dalam rentang menjelang peringatan Nuzulul Quran bola hukum itu kencang menggelinding. Padahal, sejatinya saya ingin menulis soal agenda peringatan yang lazimnya khusuk tentang Nuzulul Quran itu.

Tetapi kolega meminta agar saya sudi menyentil mengenai ramai-ramai pemberitaan soal RUU TNI. Kabarnya memang menyeruak dengan hentakan yang menggedor batin umat.

BACA JUGA: Ramadan Kareem 2025 (17): Belajar Takwa Semesta

Sebuah piranti hukum yang berupa RUU TNI dalam kosmologi demokrasi ternyata “memberi pelajaran hebat” bagi rakyat. Dalam kosmologi itu biarlah berbagai-bagai pandangan terus mengalir.

Tetapi saya tetap akan menepikan diri dengan sebuah gerakan yang sampai hari ini ramai diulas, yaitu soal penolakan pengembalian TNI dalam jabatan-jabatan sipil.

Ini dianggap sebagai bentuk reinkarnasi kehendak untuk memulihkan dwi fungsi ABRI zaman Orde Baru. Itu juga silakan didiskusikan di mana pun dengan catatan khusus saya akan memberikan ruang pemahaman bahwa TNI bukan hanya berfungsi ganda.

BACA JUGA: Ramadan Kareem 2025 (16): Ramadan dan Rimbawan

Tetapi sangat varian. Terutama di kala ada bencana. Termasuk di aspek lingkungan hidup. Apalagi di kala mengatasi banjir di mana pun di seluruh wilayah Nusantara ini.

Rakyat memanggil-manggil TNI. Rakyat minta tolong dalam evakuasi atau sekadar mendistribusi bantuan mengatasi bencana alam. Semuanya lantas berteriak butuh TNI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: