Rasanya Jadi Wartawan Persebaya dan Olahraga di Harian Disway

Cerita ini berawal dari pendaftaran program magang PKKM Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Airlangga. Saya memang ingin merasakan pengalaman dunia kerja, sesuatu yang tidak bisa didapat hanya dari kelas perkuliahan. Tanpa pikir panjang, saya mencoba mendaftar. Ketika diterima, saya terkejut: Magang di Harian Disway!!!

Inilah media baru Abah Dahlan Iskan setelah tidak lagi di Jawa Pos. Selama lima bulan terakhir saya mendapat ratusan pengalaman yang tak ternilai harganya. Salah satunya liputan dan ngobrol langsung dengan orang-orang top di Persebaya.

Kita mundur sejenak. Pada mulanya, saya tertarik untuk masuk ke divisi Desain Grafis, karena memang saya sering membantu membuat poster dan mengiklankan usaha keluarga. 

Namun, keinginan itu berubah ketika saya melihat banyak artikel olahraga di website Harian Disway yang sedang trending.

Ya, saya memang suka mengikuti perkembangan berita sepakbola Eropa. FYI: Saya Fans MU. 

Menonton pertandingan sepak bola hingga dini hari sudah menjadi rutinitas. Hal itu membuat saya memutuskan untuk mendaftar sebagai content writer bagian olahraga.

BACA JUGA:Duh! Persebaya Dijahili Wasit Saat Menang 2-1 atas Borneo FC!

BACA JUGA:Rating Pemain Persebaya Usai Tekuk Borneo FC 2-1, Francisco Rivera Istimewa!

Kami mendapat kesempatan magang hampir lima bulan, atau lebih tepatnya 4 bulan 20 hari. Dimulai pada 1 Agustus 2024. 

Di tahap awal, kami masih dalam kegiatan on-boarding atau pelatihan dan pengenalan jobdesc masing-masing. Baru setelah hampir seminggu, kami mulai menulis.

Dengan PD, saya mengirim tulisan pertama untuk diterbitkan. Pasti terbit.

Dilalah, tulisan yang saya buat  dicap amburadul dan harus dirombak habis-habisan.

Mungkin bagi yang sedang skripsi, istilahnya revisi total. Atau seperti peserta MasterChef Indonesia yang masakannya dilepeh oleh Chef Juna.

Rasanya? Makjleb.

Jujur, saat itu harga diri dan mental saya sedikit terguncang. 

Sumber: