Keberpihakan kepada Ibu, Menuju Kesetaraan Gender

Keberpihakan kepada Ibu, Menuju Kesetaraan Gender

ILUSTRASI keberpihakan kepada ibu, menuju kesetaraan gender. Hari Ibu di Indonesia diperingati setiap 22 Desember. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

SELAMAT Hari Ibu!” Ucapan itu bergema serentak di seluruh penjuru dunia setiap 22 Desember. Bunga, kado, ucapan manis, dan kejutan tak terduga membanjiri seluruh media sosial. Ibu diagungkan, dipuja bak ”malaikat tanpa sayap”. Tapi, benarkah seindah itu realitas keibuan di Indonesia? 

Hari Ibu sejatinya menjadi momen sakral penuh cinta dan kasih sayang. Ketika kita merayakan sekaligus merefleksikan peran dan pengorbanan seorang ibu. Namun, realitas berkata lain. Di balik perayaan itu, tersimpan kisah-kisah kelam yang mempertanyakan makna kasih sayang dan nilai kemanusiaan yang mereka rayakan. 

Salah satunya seperti kasus yang memilukan terjadi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Seorang anak laki-laki di bawah umur tega menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri dengan senjata tajam. Motifnya sungguh ironis. Pelaku merasa kesal karena sang ibu sering mengomelinya. 

BACA JUGA:Sampaikan Selamat Hari Ibu, Menag Harap Kaum Perempuan Makin Berdaya

BACA JUGA:Plt Wali Kota Pasuruan Rayakan Peringatan Hari Ibu, Bangga Peran Perempuan untuk Pembangunan

Bukan hanya kasus itu. Data (Komnas Perempuan) menunjukkan bahwa bentuk dari kekerasan di dalam rumah tangga (KDRT) masih menjadi masalah krusial. Pada 2022, tercatat 2.527 kasus KDRT dengan pelaku anak terhadap orang tua, meningkat 18 persen dari tahun sebelumnya. 

Ironisnya, peningkatan kasus KDRT anak terhadap orang tua itu berbanding lurus dengan maraknya penggunaan media sosial. Psikolog sosial, yaitu Albert Bandura, dalam teorinya tentang social learning, menjelaskan bahwa perilaku manusia –termasuk perilaku frontal –dipelajari melalui observasi dan imitasi. 

Paparan konten kekerasan di media sosial dapat memicu perilaku agresif pada individu yang rentan. Terutama mereka yang memiliki masalah kontrol emosi atau pola asuh yang kurang tepat.

BACA JUGA:25 Link Twibbon Hari Ibu 2024 yang Menarik untuk Dibagikan di Media Sosial

BACA JUGA:10 Ide Kreatif untuk Rayakan Hari Ibu 2024 yang Menarik untuk Dicoba

Kasus di Pati dan data dari Komnas Perempuan tersebut seharusnya menjadi cambuk sekaligus alarm bagi kita semua. Diperlukan upaya penuh dalam mencegah terjadinya tragedi serupa itu terulang. 

Pentingnya pendidikan karakter yang menekankan nilai-nilai moral, empati, dan pengendalian diri harus menjadi prioritas. Selain itu, perlu ada pendampingan psikologis bagi individu dan keluarga yang berisiko mengalami atau melakukan. 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 menunjukkan, sebanyak 59,34 persen perempuan Indonesia berusia 15 tahun ke atas adalah ibu rumah tangga. Angka itu menggambarkan besarnya peran tanggung jawab dan beban yang dipikul perempuan. 

BACA JUGA:50 Ucapan Hari Ibu 2024 yang Penuh Makna dan Menyentuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: